Kelarutan suatu zat di dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut di dalam suatu pelarut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah jenis pelarut dan suhu. Suatu waktu ketika zat terlarut di masukkan ke dalam larutan maka akan terbentuk keadaan kesetimbangan. Untuk larutan jenuh pada keadaan setimbang akan memiliki nilai kesetimbangan yang disebut dengan tetapan hasil kali kelarutan.
Larutan dapat diprediksi apakah sudah terbentuk endapan atau tidak dengan membandingkan antara produk ion yang dihasilkan dengan nilai tetapan hasil kali kelarutannya. Larutan jenuh merupakan
suatu zat terlarut yang tidak dapat larut dalam keadaan kesetimbangan dinamis
dengan larutan. Larutan jenuh akan terbentuk hanya apabila produk ion (Qsp), memiliki
konsentrasi tepat sama dengan Ksp. Apabila produk ion kurang dari Ksp, maka
larutan tersebut tidak jenuh karena masih banyak garam yang harus larut agar
tercapai konsentrasi dimana produk ion sama dengan Ksp. Apabila konsentrasi
produk ion lebih besar dari Ksp maka akan diperoleh larutan yang lewat jenuh.
Hal ini disebabkan karena sebagian garam harus mengendap agar diperoleh
konsentrasi yang lebih rendah sampai konsentrasi produk ion sama dengan Ksp.
Makna yang dapat di jabarkan dari nilai tetapan hasil kali kelarutan adalah semakin besar nilai Ksp suatu zat, maka semakin muda zat tersebut larut dalam pelarut dan begitu pun sebaliknya. Dalam larutan, endapan
hanya akan terbentuk apabila larutan dalam keadaan lewat jenuh. Oleh sebab itu,
kita dapat menggunakan produk ion dalam larutan untuk mengetahui apakah endapan
akan terbentuk atau tidak. Sebagai kesimpulan akan dijumpai keadaan:
Larutan tidak jenuh :
produk ion < Ksp : Endapan tidak akan terbentuk
Larutan tepat jenuh :
Produk Ion = Ksp : Endapan belum terbentuk
Larutan lewat jenuh :
Produk Ion > Ksp : Endapan terbentuk
Ketika
suatu garam dilarutkan dalam larutan yang telah mengandung ion sejenis, maka
kelarutannya akan berkurang apabila dibandingkan dengan kelarutannya dalam air
murni. Perak klorida misalnya, kelarutannya akan lebih sedikit dalam larutan
yang mengandung NaCl apabila perak klorida dilarutkan dalam air murni. Dalam
hal ini kedua zat terlarut mempunyai ion yang sama yaitu ion klorida. Penurunan
kelarutan dengan adanya ion yang sama disebut pengaruh ion sejenis.
Pengaruh
ion sejenis terhadap kelarutan merupakan salah satu contoh dari prinsip Le Chatelier.
Misalnya AgCl dilarutkan ke dalam air murni dan dibiarkan sampai tercapai
keadaan setimbang sesuai dengan reaksi berikut : AgCl(s) ßà Ag+(aq)
+ Cl-(aq)
Jika
kedalam larutan tersebut dimasukkan suatu garam yang mudah larut seperti NaCl,
maka konsentrasi ion klorida akan naik dan akibatnya penambahan tersebut akan
menyebabkan kesetimbangan akan bergeser kea rah kiri dan menyebabkan
terbentuknya endapan AgCl. Dengan perkataan lain, AgCl kurang larut dalam
larutan NaCl jika dibandingkan dalam air murni.