judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Friday, December 27, 2019

Perhitungan pH Basa Kuat



Besarnya pH larutan 0,74 gram Ca(OH)2 (Ar Ca=40, O=16, dan H=1) dalam 500 mL larutan adalah….
a.   2 -  log 4
b.   2 + log 4
c. 11 + log 4
d. 12 -  log 4
e. 12 + log 4

Penyelesaian:     
1. Tuliskan seluruh data yang ada pada soal:
Diketahui :
Massa Ca(OH)2 = 0,74 gram
Volume larutan = 500 ml = 0,5 L
Ar Ca = 40 , O = 16 dan H = 1
Mr Ca(OH)2  = {(40 + (2x16) + 2x1)} = 74

Ditanyakan : pH larutan Ca(OH)2 = …..
Secara logika karena Ca(OH)2 merupakan basa kuat maka pH larutan tersebut akan mendekati 14 dan pilihan jawaban yang paling memungkinkan adalah C dan E. Untuk pilihan yang lain sudah dapat di eliminasi.
Cara menetukan pH secara perhitungan matematis:
a. tentukan jumlah mol Ca(OH)2 jika massanya 0,74 gram :
    mol = Massa Ca(OH)2  / Mr Ca(OH)2
           = 0,74 gram / 74 gram/mol
           = 0,01 mol

b. selanjutnya tentukan konsentrasi (Molaritas) Ca(OH)2 dengan cara:
     M = n / V
         = 0,01 mol / 0,5 L
         = 0,02 mol/L
         = 0,02 M

c. setelah itu tentukan [OH‑] dalam larutan Ca(OH)2:
    karena Ca(OH)2 merupakan kelompok basa kuat maka rumus yang digunakan adalah:
    [OH-]  = b . M
              = 2 . 0,02 M
              = 4 × 10-² M

d. langkah selanjutnya adalah menetukan pOH :
    pOH = - log [OH-]
            = - log 4 × 10-²
            = - ( log 4 + log 10-²)
            = - log 4 - log 10-²
            = 2 - log 4

e. langkah akhir adalah menetukan pH larutan sesuai dengan pertanyaan di atas :
    pH = 14 - pOH
         = 14 - ( 2 - log 4)
         = 14 - 2 + log 4
         = 12 + log 4

Setelah menyelesaikan tahapan secara berurutan maka diperoleh data pH Ca(OH)2 = 12 + log 4

Thursday, November 28, 2019

Joseph Louis Gay Lussac


Joseph Louis Gay Lussac 
Sumber: Wikipedia


Gay Lussac merupakan kimiawan dan fisikawan asal Prancis. Ia dilahirkan di St Leonard dari Noblac, di bagian Haute-Vienne pada tanggal 6 Desember 1778. Ia terkenal untuk 2 hukum yang berkenaan pada gas. Berikut ini hasil pencapaiannya dalam bidang kimia:

  • 1802 – Gay-Lussac pertama kali merumuskan Hukum Gay-Lussac, yang menyatakan bahwa jika massa dan volume dari sebuah gas dipertahankan konstan, maka tekanan gas akan meningkat beriringan dengan meningkatnya suhu. Hukum ini sering ditulis P = k T, dimana k adalah sebuah konstanta yang bergantung pada massa dan volume dari gas tersebut dan T adalah suhu gas tersebut.
  • 1804 – Gay-Lussac dan Jean-Baptiste Biot menerbangkan balon udara ke ketinggian 7016 meter (23018 ft) untuk mengadakan investigasi pada atmosfer bumi. Ia ingin mengumpulkan sampel udara di ketinggian yang berbeda-beda untuk mengetahui perbedaan suhu dan kelembapannya.
  • 1805 – Bersama dengan temannya, Alexander von Humboldt, ia menemukan bahwa komposisi atmosfer tidak berubah seiring perubahan tekanan (perubahan tinggi). Mereka juga menemukan bahwa air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen
  • 1808 – Ia ikut menemukan unsur boron.
  • 1809 – Hukum ini disebut juga hukum gabungan volum.  Hukum ini menyatakan bahwa: Perbandingan volum antara gas-gas dalam suatu reaksi kimia adalah perbandingan bilangan bulat sederhana. Misalnya perbandingan volum hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari penguraian air adalah 2:1. Hukum ini merupakan salah satu dasar dari stoikiometri gas modern, dan hipotesis Avogadro pada 1811 berasal dari hukum ini.
  • 1810 – Bersama Louis Thenard, ia mengembangkan sebuah metode analisis kuantitatif elemen dengan mengukur CO2 dan O2 yang mengalami reaksi dengan kalium klorida.
  • 1811 – Ia mengenali iodin sebagai sebuah elemen baru, dan mendeskripsikan isinya, ia juga yang mengusulkan nama iode.
  • 1824 – Ia mengembangkan "pipette" and "burette", sebagai standar dalam percobaan kimia.



Wednesday, November 27, 2019

Ilmuan Besar Sepanjang Masa

Irving Langmuir

Dikutip dari merdeka.com Irving Langmuir adalah seorang ahli fisika dan kimia berkebangsaan Amerika. Ia terkenal sebagai peneliti kulit atom sekaligus penemu kawat pijar yang menuntunnya ke penemuan tabung vakum tinggi. Langmuir mendapatkan berbagai penghargaan untuk penemuan dan kontribusinya terhadap kemajuan teknologi, seperti John Scott Award, Cannizzaro Prize, Medali Perkin, dan yang paling bergengsi adalah Nobel Kimia yang dianugerahkan kepadanya pada tahun 1932.

Langmuir lahir di Brooklyn pada 31 Januari 1881. Orangtua Langmuir selalu menyuruhnya untuk mengamati alam sekitar dengan teliti dan mencatat hasil pengamatan tersebut. Pada usia 11 tahun, diketahui bahwa ia memiliki daya penglihatan yang kurang baik. Setelah kondisi tersebut membaik, ketertarikan Langmuir tentang ilmu alam semakin besar. Ketertarikan ini tidak lepas dari pengaruh kakaknya, Arthur, yang merupakan seorang ahli kimia. Arthur menasihati Irving agar selalu memupuk rasa ingin tahunya tentang alam dan bagaimana cara kerjanya.

Langmuir belajar ilmu metal di Sekolah Pertambangan Universitas Columbia dengan gelar Bachelor of Science bidang teknik metalurjik pada tahun 1903. Ia mendapatkan gelar Ph.D. dari Universitas Gottingen, Jerman, dengan meneliti lampu elektrik temuan pembimbing akademiknya, Walther Nernst. Judul disertasi yang disusunnya adalah “On the Partial Recombination of Dissolved Gases During Cooling”. Lulus dari Gottingen, Langmuir mengajar di Stevens Institute of Technology di New Jersey sebelum akhirnya memulai karir di laboratorium riset General Electric, New York. Penelitian yang ia lakukan di laboratorium tersebut merupakan kelanjutan dari penelitian disertasi yang ia lakukan sebelumnya. Penelitian tersebut semakin disempurnakan dengan pompa difusi yang berhubungan dengan tabung vakum tinggi, temuan Langmuir selanjutnya.

Sedangkan di sadur dari Wikipedia berbahasa Indonesia, ilmuan ini Pekerjaan pertamanya ialah memecahkan masalah yang dihadapi sekaitan dengan bola lampu filamen tungsten baru. Langmuir berkonsentrasi pada prinsip dasar di mana lampu bekerja, meneliti reaksi kimia yang dikatalisis oleh filamen tungsten panas. Ia mengusulkan mengisi bola lampu dengan gas nitrogen (dan kemudian gas argon) dan memilin filamen itu menjadi bentuk spiral untuk menghambat penguapan tungsten.

Minatnya dalam asas itu melibatkannya dalam teori ikatan kimia dalam masalah elektron, dan ia menguraikan gagasan-gagasan yang pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Lewis. Langmuir mengajukan bahwa oktet bisa diisi dengan pasangan antara 2 atom yang berikatan ikatan "kovalen". Studinya pada kimia permukaan yaitu studi gaya kimiawi pada permukaan kontak (antarpermukaan) antara zat-zat yang berbeda, di mana begitu banyak reaksi biologis dan membuatnyaa memenangkan Penghargaan Nobel dalam bidang Kimia pada 1932.

Penemuan yang lainnya adalah Langmuir mengembangkan konsep baru adsorpsi, yang tiap molekul menabrak permukaan dalam kontak dengannya sebelum menguap, kemudian membentuk monolayer konsep ini berkebalikan dengan teori sebelumnya yang menyerupai adsorpsi pada penarikan bumi dari gas-gas di atmosfer, di mana tarikan itu berkurang seiring dengan menjauhnya gas-gas itu dari bumi. Ia mengembangkan banyak teknik eksperimental, termasuk penggunaan meluas tabung vakum untuk mempelajari antarpermukaan padat-cair dan film minyak untuk mempelajari antarpermukaan cair-cair.


Cara Kerja Speaker

Dikutip dari audioengine.co.id tentang cara kerja speaker sehingga dapat menghantarkan bunyi pada alat – alat elektronik seperti radio, android, computer dan lainnya. Berikut ini penjelasannya.


Dalam sehari-hari kita dapat mendengarkan suara, baik suara dari televisi, radio, komputer, maupun lawan bicara kita diponsel. Selain terdapat di berbagai peralatan elektronika, kita juga bisa mendapatkan speaker yang berdiri sendiri sebagai alat elektronika. Kita dapat membeli speaker sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Semua ini bisa karena adanya komponen elektronika yang bernama loudspeaker.

Loudspeaker atau lebih sering disebut dengan speaker adalah transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi frekuensi audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara menggetarkan komponen membran pada speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.

Tidak semua suara dapat didengar oleh manusia. Suara yang dapat didengar oleh manusia adalah bunyi atau suara yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Suara pada rentang frekuensi tersebut dikenal dengan suara atau bunyi audiosonik. Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika obyek tersebut bergerak atau bergetar, obyek tersebut akan mengirimkan energi kinetik untuk partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat dianologikan seperti terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula frekuensinya.

Nah, pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya speaker terdiri dari beberapa komponen utama yaitu cone, suspension, magnet permanen, voice coil dan juga kerangka speaker. Pertama – tama, dalam menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, speaker memiliki komponen elektromagnetik yang terdiri dari kumparan yang disebut dengan voice coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan magnet permanen sehingga menggerakan cone speaker maju dan mundur. Voice coil adalah bagian yang bergerak sedangkan magnet permanen adalah bagian speaker yang tetap pada posisinya. Lalu, sinyal listrik yang melewati voice coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan magnet permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada cone speaker.

Cone adalah komponen utama speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan speaker juga akan semakin besar. Selain itu, suspension yang terdapat dalam speaker berfungsi untuk menarik cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang cone dan voice coil. Kekakuan, komposisi dan desain suspension sangat mempengaruhi kualitas suara speaker itu sendiri. Jadi, cara kerja speaker itu merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen utama yang tidak dapat dipisahkan.

Itulah penjelasan singkat tentang cara kerja speaker sehingga dapat menghantarkan bunyi, semoga bermanfaat.

Gerak Jatuh Bebas

1. Sebuah batu bermassa 400 gram jatuh bebas dari ketinggian 62.5 meter, bila g = 9,8 m/s2, ketika menumbuk tanah, kecepatan batu adalah....
a. 14 m/s
b. 20 m/s
c. 25 m/s
d. 35 m/s
e. 55 m/s

Penyelesaian

Diketahui :
h = 62,5 m
g = 9,8 m/s^2
Ditanyakan : v = ….?
v = √(2gh)
   = √(2(9,8)(62,5))
   = 35 m/s
Gampang kan!!

2. Sebuah benda bermassa 4 kg jatuh bebas dari ketinggian 62.5 m. Jika percepatan gravitasi bumi g=9,8 m/s², maka ketika menumbuk permukaan tanah, kecepatan benda sama dengan?
Dik:
m = 4 kg
h = 62,5 m
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: vt = ?
penyelesaian:
s = 1/2 gt2
62,5 = 1/2 x 9,8 x t2
62,5 = 4,9 x t2
t2 = 62,5 / 4,9

t2 = 12,75
t = 3,57
Maka kecepatan benda pada saat t detik adalah:
vt = gt
vt = 9,8 x 3,57
vt : 34,98 m/s

3. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s dari permukaan tanah.
a. Berapa lama bola berada di udara.
b. Berapakah ketinggian maksimum yang dicapai bola.
c. Hitung kecepatan bola ketika berada 15 m di atas tanah.

Penyelesaian:
a. Lama bola di udara
t = 2 . Vo/g
t = 2 . 20/10
t = 2 . 2
t = 4 sekon
Jadi, lama bola di udara adalah 4 sekon

b. Tinggi maksimum
Hmax = Vo²/2g
Hmax = 20²/20
Hmax = (20 . 20)/20
Hmax = 20 meter
Jadi, tinggi maksimumnya adalah 20 meter

c. kecepatan ketika berada 15 m di atas tanah
Vt² = Vo² - (2gh)
Vt² = 20² - (2 . 10 . 15)
Vt² = 400 - 300
Vt² = 100
Vt = √(100)
Vt = 10 m/s
Jadi, kecepatan bola ketika berada 15 m di atas tanah adalah 10 m/s

Friday, September 13, 2019

Sistem Periodik Modern


Tabel periodik yang digunakan saat ini adalah table periodik modern yang dikenal juga dengan table periodek panjang. Table tersebut terdiri atas dua lajur yaitu lajur vertical dan lajur horizontal. Lajur vertical disebut dengan golongan dan lajur horizontal disebut dengan periode. Unsur – unsur yang terdapat dalam lajur vertical disusun atas  kemiripan sifat sedang unsur yang terletak dalam lajur horizontal disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.

Pada tahun 1985 berdasarkan aturan IUPAC, table periodik modern ditetapkan terdiri atas 18 golongan unsur yang diberi angka 1 sampai 18. Sedangkan Amerika Serikat menggolongkan table periodik modern menjadi golongan A atau golongan utama dan golongan B atau golongan logam transisi.
Berikut ini unsur unsur yang terdapat dalam setiap golongan :

Golongan 1A (Alkali)
Golongan alkali terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Pengecualian untuk unsur Hidrogen (H) yang terletak di golongan 1A tidak termasuk golongan yang memiliki sifat alkali karena unsur tersebut bukan logam. Penenpatan Hidrogen pada golongan 1A didasarkan pada nomor atom yang hanya berjumlah satu.

Golongan 2A (Alkali Tanah)
Golongan alkali tanah terdiri dari unsur Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).

Golongan 3A (Boron Aluminium)
Golongan ini terdiri dari unsur  Boron (B), Aluminium (Al), Galium (Ga), Indium (In), Thalium (Ta), dan Nihonium (Nh).

Golongan 4A (Carbon)
Golongan ini terdiri dari unsur Carbon (C), Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb) dan Flerovium (Fl).

Golongan 5A (Nitrogen)
Golongan ini terdiri dari unsur Nitrogen (N), Posfor (P), Arsenik (As), Antimoni (Sb), Bismut (Bi) dan Moskovium (Mc).

Golongan 6A (Oksigen)
Golongan ini terdiri dari unsur Oksigen (O), Belerang (S), Selenium (Se), Telurium (Te), Polonium (Po), dan Livermorium (Lv).

Golongan 7A (Halogen)
Golongan ini terdiri dari unsur Fluorin (F), Clorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan Tennesine (Ts).

Golongan 8A (Gas Mulia)
Golongan ini terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn) dan Oganesson (Og).

Golongan transisi adalah unsur yang terletak antara golongan 2A  sampai dengan golongan 3A. unsur golongan transisi memiliki sifat khas yang membedakannya dengan golongan utama yaitu:
Semua unsur pada golongan utama adalah unsur logam. Mempunyai kekerasan , titik leleh, titik didih yang relatif tinggi dan Pada umumnya senyawa golongan transisi berwarna.



Friday, August 23, 2019

Bagian Bagian Sel pada Mahluk Hidup

Bagian - bagian Sel
Sumber: https://rumusrumus.com

Sel terbagi atas tiga bagian, yaitu membrane plasma, inti sel, dan sitoplasma. Pada sitoplasma terdapat berbagai organel sel yang memiliki peranan masing - masing.

a.    Membrane plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu:
1.       Membrane sel
·         Membrane ini memiliki ketebalan antara 5 – 10 mm
·    Membrane sel tersusun atas lipoprotein dengan komposisi 50% protein dan 50% lemak.
·       Membrane sel bersifat selektrif permeable yang artinya hanya dapat dilalui oleh air dan zat yang terkandung didalamnya.
·     Adapun fungsi membrane sel adalah sebagai pelindung sel, mengendalikan proses pertukaran zat keluar dank e dalam sel, serta tempat berlangsungnya reaksi kimia.

2.       Dinding sel
·         Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan saja.
·  Dinding sel tersusun atas senyawa selulosa, zat pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
·     Dinding sel berperan sebagai pelindung organel sel yang ada di dalamnya serta untuk mempertahankan bentuk sel.

b. Nucleus (Inti Sel)
Nukleus merupakan organel sel yang terbesar. Ukurannya antara 10 – 20 nm. Nucleus memiliki tiga bagian yaitu membrane nucleus (karioteka), matriks (nukleoplasma) dan anak inti (nucleolus) yang didalamnya terdapat kromosom yang berfungsi untuk menentukan ciri sel, mengatur bentuk sel, dan menentukan generasi sel selanjutnya.
Adapun fungsi nucleus adalah
·         Mengendalikan proses metabolism dalam tubuh
·         Tempat tersimpannya materi genetic dalam bentuk DNA/RNA
·         Sebagai tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA

c. Sitoplasma
Tiap organel yang terdapat pada sitoplasma memiliki struktur dan peranan khusus, antara lain:
1.     Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel penghasil energy yang tersusun atas fosfolipid dan protein. Mitokondria berperan sebagai tempat terjadinya respirasi seluler dan menghasilkan ATP.

2.     Ribosom
Ribosom merupakan organel terkecil dalam sitoplasma dengan ukuran sekitar 17 – 20 mikron. Tersusun atas protein dan RNA ribosomal. Ribosom memiliki peranan untuk mengsintesis protein.

3.    Reticulum Endoplasma
Reticulum endoplasma terbagi menjadi dua yaitu reticulum endoplasma kasar yang berfungsi sebagai transport protein yang disintesis di dl dalam ribosom. Reticulum endoplasma halus berfungsi untuk menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid, dan steroid.

4.    Badan Golgi
Badan golgi merupakan sekumpulan kantong pipih yang bertumpuk. Badan golgi berperan dalam proses sekresi, terutama pada sel – sel kelenjar. Selain itu badan golgi juga menghasilkan lisosom dan membentuk dinding sel pada tumbuhan.

5.     Lisosom
Lisosom berperan aktif dalam melakukan fungsi imunitas dengan mensintesis enzim – enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri pathogen.

6.    Vakuola
Vakuola merupakan organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dilapisi oleh selaput tipis. Pada sel hewan vakuola berukuran kecil, sedangkan pada sel tumbuhan vakuola berukuran besar. Vakuola berperan sebagai penyimpan cadangan makanan dan sisa metabolism, pengatur tekanan turgor pada sel tumbuhan.

7.    Plastid
Plastid merupakan organel spesifik yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Di dalam plastid terdapat zat pigmen. Plastid berperan untuk menyimpan cadangan makanan.

8.    Sentrosom
Senterosom hanya dijumpai pada sel hewan, berbentuk bulat, kecil dan terletak di dekat inti. Sentrosom berfungsi dalam proses pembelahan sel.

9.    Badan Mikro

Badan mikro terdiri atas dua jenis yaitu, peroksisom dan glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan yang berfungsi untuk menguraikan senyawa hydrogen peroksida dengan bantuan enzim katalase. Sedangkan glioksisom berfungsi untuk mengubah lemak menjadi sukrosa.

Monday, July 29, 2019

Keselamatan Kerja di Laboraturium



Sumber :blog.safetyshoes.co.id

A. Tata Tertib di Laboratorium
Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan bekerja/praktikum di dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.
  • Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil keluar tanpa seizin guru.
  • Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
  • Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera bertanya kepada guru.
  • Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.
  • Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru.
  • Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.
  • Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru, agar dapat segera diganti.
  • Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
  • Setelah selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih.
  • Buanglah sampah pada tempatnya.
  • Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.

B. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan Kimia
Untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia perlu memperhatikan hal-hal berikut.
  • Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus untuk itu.
  • Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
  • Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
  • Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan nama bahan itu.
  • Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
  • Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah kecil dan tanggai pembeliannya dicatat.
  • Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu:
  • Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang lain.
  • Senyawa kimia tidak boleh dibau.
  • Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera dengan cara asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03. Basa kuat dinetralkan dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.
  • Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air terlebih dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk pencampuran atau pemanasan tidak boleh ditengok langsung.
  • Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena akan terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan bahaya.
  • Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/senyawa-senyawa kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.
C. Penanganan Neraca
Pada umumnya sebuah laboratorium mempunyai satu atau lebih neraca. Alat ini merupakan alat yang mahal, dan umurnya bergantung pada cara menggunakannya dan bagaimana memeliharanya.
Umumnya laboratorium tidak mempunyai ruang tersendiri untuk neraca. Walaupun demikian, hendaknya diusahakan agar neraca itu mendapat tempat yang baik. Neraca itu harus berdiri di atas sebuah meja yang tahan getaran dan letaknya jangandekat jendela atau pintu yang sering kali dibuka.

Setiap tahun neraca hendaknya ditera, untuk dapat mempertahankan ketelitiannya. Setelah menimbang sesuatu, piring penimbang hendaknya dibersihkan. Jika ada zat yang tertumpah ketika sedang menimbang, segera piring neraca dicuci dengan air, lalu dikeringkan.
Ketika menimbang harus diusahakan agar daya beban yang telah ditentukan tidak dilampaui. Juga harus dijaga agar jumlah batu timbang tetap lengkap.


D. Penanganan Mikroskop atau Alat Optik Lainnya
Mikroskop hendaknya selalu tersimpan dalam kotaknya dan disimpan dalam lemari yang terkunci. Ruang tempat menyimpan harus kering (tidak lembap). Kelembapan ruangan menyebabkan jamur mudah tumbuh pada lensanya. Untuk membuat ruangan itu kering, dalam lemari dipasang lampu yang selalu dinyalakan sebesar 25 watt. Sebaiknya keadaan lensa-lensa dan filter-filter secara teratur diperiksa, sehingga dapat diketahui sedini mungkin adanya jamur atau kotoran yang melekat pada lensa-lensa itu. Untuk membersihkan lensa digunakan kertas lensa khusus. Untuk membersihkan jamur yang melekat pada susunan lensa dalam sebaiknya diserahkan kepada seorang ahli.

E. Jenis Bahaya Akibat Kerja di Laboratorium
Jika kalian bekerja/praktikum di laboratorium, seharusnya mengetahui bahaya akibat penggunaan alat dan bahan tersebut. Bahaya akibat praktikum di laboratorium di antaranya adalah:

  • Bahaya radioaktif, contoh: penyakit akibat terkena bahan radioaktif.
  • Bahaya api, contoh: luka terbakar api.
  • Khusus pada kecelakaan akibat api, pada umumnya akibat kelengahan manusia atau tidak sepengetahuan manusia.
  • Bahaya biologi, contoh: penyakit akibat menggunakan mikroorganisme/jasad renik.
  • Bahaya listrik, contoh: terkena arus listrik.
  • Bahaya mekanis, contoh akibat terkena alat- alat bergerak/berputar.
Pada beberapa kemasan bahan kimia tertera lambang- lambang yang menunjukkan tingkat bahaya, misalnya:
  • Iritasi, contoh: kloroform, alkohol, hidrogen peroksida.
  • Beracun, contoh: sianida, arsen, merkuri.
  • Mudah meledak, contoh: perklorat, permanganat.
  • Korosi, contoh: asam-asam anorganik dan basa kuat.
  • Radioaktif, contoh: uranium, plutonium, torium.
  • Mudah terbakar, contoh: gas metana, kerosin, belerang, fosfor, eter.
F. Penanganan Kecelakaan Kerja di Laboratorium

Laboratorium adalah tempat kerja yang berpotensi muncul kecelakaan. Walau kecelakaan kecil dan ringan, tetaplah adalah kecelakaan yang mungkin saja menyebabkan dampak yang semakin besar.
Sumber bahaya yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dapat berbahan kimia, bahan biologis, radiasi, aliran listrik, dan yang lain. Semua itu bisa membuat dampak yang tidak diinginkan seperti keracunan, iritasi, ledakan sampai kebakaran.
Di bawah ini adalah tips cara penanganan awal sebagai pertolongan pertama (P3K) pada kecelakaan kerja di Laboratorium kimia :

1. Luka bakar akibat zat kimia
  • Terkena larutan asam
kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus
dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya
Setelah itu bersihkan dengan 1% Na2CO3
lalu cuci lagi dengan air
Keringkan dan oleskan dengan salep levertran.
  • Terkena logam natrium atau kalium
Logam yang nempel selekasnya di ambil
Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit
Netralkan dengan larutan 1% asam asetat
Dikeringkan dan oleskan dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang sudah dibasahi asam pikrat.
  • Terkena bromin
Segera dicuci dengan larutan amonia encer
Luka itu ditutup dengan pasta Na2CO3.
Terkena phospor
Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya
Lalu cuci dengan larutan 3% CuSO4.

2. Luka bakar akibat benda panas
Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran
Mencelupkan ke air es secepat-cepatnya atau dikompres hingga rasa nyeri agak berkurang.

3. Luka pada mata
  • Terkena percikan larutan asam
Jika terkena percikan asam encer,
Mata bisa dicuci dengan air bersih kurang lebih 15 menit terus-menerus
Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
  • Terkena percikan larutan basa
Dicuci dengan air bersih kurang lebih 15 menit terus-menerus
Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata

4. Keracunan
  • Keracunan zat melalui pernapasan
Akibat zat kimia karena hirup Cl2, HCl, SO2, NO2, formaldehid, ammonia.
Menghindarkan korban dari lingkungan zat itu, lalu pindahkan korban ke tempat yang berudara segar.
Jika korban tak bernafas, selekasnya berikanlah pernapasan buatan lewat cara menekan sisi dada atau pemberian pernapasan buatan dari mulut ke mulut korban.


Metode ilmiah

Disadur dari http//sites.google.com

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.

Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.

Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
  1. Merumuskan masalah.
  2. Merumuskan hipotesis.
  3. Mengumpulkan data.
  4. Menguji hipotesis.
  5. Merumuskan kesimpulan.
  6. Merumuskan Masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?

Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.

Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.


Sunday, July 28, 2019

Senyawa Karbon Organik dan Karbon Anorganik

Atom karbon merupakan unsur utama penyusun senyawa organik. Atom karbon dibahas khusus dalam cabang ilmu kimia yaitu kimia organik. Nama kimia organik didasarkan pada awal perkembangan ilmu kimia karbon. Pada waktu itu, senyawa karbon dianggap hanya dapat disintesis atau dibuat oleh tubuh mahluk hidup. Oleh karena itu, senyawa karbon juga dikenal sebagai senyawa Organik. Contoh senyawa organk seperti Karbohidrat, Protein, Lemak dan Vitamin. 

Pendapat ini bertahan lama sampai akhirnya pada tahun 1928, Friedrich Wohler dapat mensintesis urea di luar tubuh mahluk hidup. Proses sintesis yang dilakukan dengan cara memanaskan ammonium sianat menjadi urea. Atas dasar penemuan tersebut, penggolongan senyawa karbon sebagai senyawa organik tidak didasarkan lagi pada senyawa yang dapat disintesis oleh tubuh makhluk hidup tetapi definisinya lebih ditekankan pada sifat dan strukturnya. Hal tersebut dikarenakan urea yang merupakan senyawa organik dapat disintesis dari senyawa anorganik. 

Berdasarkan fakta di atas maka senyawa karbon terbagi menjadi dua yaitu senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik. Ciri khas senyawa karbon organik adalah di dalam strukturnya terdapat rantai atom karbon. sedangkan pada senyawa atom karbon anorganik umunya tidak mempunyai rantai atom karbon. Berikut ini beberapa perbedaan antara senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik: 
  • Kestabilan terhadap pemanasan
Untuk senyawa karbon organik jika dipanaskan maka strukturnya sangat mudah terurai sedangkan untuk senyawa karbon anorganik cenderung lebih stabil jika dipanaskan. 
  • Kelarutan 
Senyawa karbon organik pada umumnya sukar larut dalam pelarut polar, tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar sedangkan untuk senyawa karbon anorganik mudah larut dalam pelarut polar. 
  • Titik lebur dan titik didih 
Titik lebur dan titik didih senyawa karbon organik relatif lebih rendah sedangkan untuk senyawa karbon anorganik memiliki titik lebur dan titik didih ada yang sangat tinggi tetapi ada pula yang sangat rendah. 
  • Kereaktifan 
Senyawa karbon organik pada umumnya kurang reaktif atau sukar bereaksi dan jika bereaksi maka akan berlangsung sangat lambat. sedangkan senyawa karbon anorganik lebih reaktif dan umumnya berlangsung cepat. 
  • Struktur
Senyawa karbon organik dalam strukturnya mempunyai rantai karbon sedangkan senyawa karbon anorganik dalam strukturnya tidak terdapat rantai karbon.

Tuesday, March 5, 2019

Soal SBMPTN Biologi 2017

Gen pembawa sickle cell anemia bersifat resesif dan tidak mudah hilang di alam. Penderita penyakit tersebut tahan terhadap malaria. Fenomena ini berkaitan dengan ….

A.   Heterozygote advantage
B.   Dominasi karakter homozigot
C.   Survival of the fittest
D.   Seleksi alam
E.   Mutasi

Penjelasan:
sumber : hellosehat.com

Sickle cell anemia atau anemia sel sabit adalah penyakit genetik yang ditandai adanya sel darah merah yang berbentuk seperti sabit.

Sel sabit memiliki hemoglobin yang abnormal yang disebut dengan Hemoglobin S (HbS). Sedangkan hemoglobin normal disebut haemoglobin A (HbA).
Seorang pembawa penyakit sel sabit (carier) mempunyai genotip heterozigot HbAHbS. Gen heterozigot ini ternyata memberi keuntungan (advantage) dalam melawan infeksi malaria.
Sel darah merah yang terinfeksi parasit malaria (Plasmodium falciparum) akan berubah bentuk menjadi sel sabit. Akibatnya, parasit malaria tersebut tidak dapat berkembang biak.
Berdasarkan penjelasan di atas maka fenomena tersebut berkaitan dengan heterozygote advantage. 

Soal SBMPTN Biologi 2017

Kapsid pada virus tergolong dalam senyawa organik ….
A.   Lemak
B.   Protein
C.   Karbohidrat
D.   Lipopolisakarida
E.   Lipoprotein

Penjelasan:

Kapsid adalah lapisan pembungkus DNA atau RNA virus. Lapisan ini berfungsi untuk memberi bentuk tubuh dan melindungi dari kondisi yang merugikan virus.
Kapsid virus tersusun dari kapsomer yaitu unit protein yang tersusun dari senyawa protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi dari ketiganya. 
Berdasarkan pilihan yang ada maka jawaban yang paling tepat adalah senyawa protein.

Soal SBMPTN Biologi 2017

Dalam siklus hidup Pteridophyta, individu tumbuhan paku tiang yang biasa dijumpai di pegunungan merupakan fase ….
A.      Gametofit
B.      Sporofit
C.      Saprofit
D.      Endofit
E.       Epifit

Penjelasan:
sumber: byjus.com

Gametofit adalah generasi tumbuhan paku yang hanya hidup beberapa minggu. Ukurannya sangat kecil, paling tinggi sekitar 2 cm. Tumbuhan ini sebenarnya adalah gamet yang terdiri dari gamet jantan (anteridium) dan gamet betina (arkegonium). Kedua gamet tersebut kemudian melakukan fertilisasi dan membentuk zigot.

Sporofit adalah generasi tumbuhan paku yang tumbuh dari zigot. Tumbuhan ini bisa hidup sampai bertahun-tahun. Generasi inilah yang kita kenal sebagai tumbuhan paku yang sebenarnya. Generasi ini menghasilkan tunas anakan dan spora.

Saprofit adalah tumbuhan yang hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain.

Endofit adalah mikroba yang hidup pada jaringan tumbuhan.

Epifit adalah tumbuhan yang hidup menempel pada tumbuhan lain.


Berdasarkan uraian dia atas, maka paku tiang yang biasa ditemukan di pegunungan merupakan fase sporofit.