judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Thursday, February 14, 2019

Menetukan Jenis - Jenis garam dan Sifat keasamannya


Tahukah kalian reaksi pembentukan garam? Ataukah ada berapa jenis garam yang dapat terbentuk dari proses reaksi kimia?. Tentu dikalangan awam hanya dikenal satu jenis garam saja yaitu NaCl atau garam dapur. Garam dapur adalah zat hasil reaksi kimia antara HCl dan NaOH yang jika tidak banyak dijadikan sebagai pemberi rasa pada berbagai olahan makanan. 

Pada bahasan hidrolisis, kita akan membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan garam. seperti bagaimana garam dapat larut dalam air, mengapa garam dapat memerahkan lakmus biru atau bersifat asam dan bagaimana pula garam dapat membirukan lakmus merah.

Berikut ini 4 jenis garam yang dikelompokkan berdasarkan komponen kation dan anionnya.
  1. Garam Sederhana
Garam yang terbentuk dari reaksi netralisasi asam dan basa. Jenis garam sederhana dibagi lagi menjadi 3:
    1. Garam Netral, terbentuk bila pada reaksi netralisasi, ion H+ dari asam tepat habis bereaksi dengan ion OH dari basa. Akibatnya di dalam larutan tersebut terdapat jumlah ion H+sama banyak dari ion OH–. Biasanya reaksi penetralan ini melibatkan asam kuat dan basa kuat. Garam jenis ini dalam larutanya tidak mengalami hidrolisis akan tetapi terjadi proses disosiasi sempurna.
Contoh: NaCl, MgSO4, K2SO4.
    1. Garam asam, terbentuk bila pada reaksi netralisasi tidak semua ion H+ dari asam habis bereaksi dengan basa. Akibatnya di dalam larutan tersebut terdapat jumlah ion H+lebih banyak dari ion OH–. Biasanya reaksi penetralan ini melibatkan asam kuat dan basa lemah. Garam jenis ini dalam larutannya akan mengalami hidrolisis parsial atau sebagian.
Contoh: NH4Cl, (NH4)2SO4
    1. Garam basa, terbentuk bila pada reaksi netralisasi tidak semua ion OH dari basa habis bereaksi dengan asam. Akibatnya di dalam larutan tersebut terdapat jumlah ion OH–  lebih banyak dari ion H+.Biasanya reaksi penetralan ini melibatkan asam lemah dan basa kuat. Garam jenis ini dalam larutannya akan mengalami hidrolisis parsial atau sebagian.
Contoh: CH3COONa, KCN, Na2CO3

  1. Garam Ganda
Senyawaan garam yang dibentuk oleh kombinasi dua garam sederhana disebut garam ganda. Ketika dilarutkan dalam air, kedua garam sederhana tersebut akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya.
Contoh garam ganda: FeSO4.(NH4)2(SO4)3.6H2O dan K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O.
Bila garam-garam ganda ini dilarutkan dalam air masih memiliki sifat dari senyawa-senyawa penyusunnya.
  1. Garam Kompleks
Garam kompleks merupakan penggabungan garam-garam sederhana membentuk garam kompleks (senyawa kompleks).
Contoh garam kompleks: K4[Fe(CN)6] dan [Co(NH3)6]SO4
FeSO4 + 6KCN → K4[Fe(CN)6] + K2SO4
CoSO+ 6NH3 → [Co(NH3)6]SO4
Garam-garam kompleks tersebut bila dilarutkan dalam air tidak kembali menjadi senyawa-senyawa penyusunnya, melainkan menjadi ion kompleks. Dengan begitu sifatnya jauh berbeda dibanding senyawa semula.
  1. Garam Campuran
Garam campuran adalah jenis garam yang bila dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi beberapa kation dan anion atau terionisasi menjadi kation dan beberapa anion.
Contoh garam campuran: 
kalsium klorida hipoklorit* (CaCl(OCl)), natrium kalium sulfat (NaKSO4), amonium sodium hidrogen fosfat (NaNH4HPO4). 
*disadur dari Urip.info

Bagaimana Memaknai Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan


Kelarutan suatu zat di dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut di dalam suatu pelarut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah jenis pelarut dan suhu. Suatu waktu ketika zat terlarut di masukkan ke dalam larutan maka akan terbentuk keadaan kesetimbangan. Untuk larutan jenuh pada keadaan setimbang akan memiliki nilai kesetimbangan yang disebut dengan tetapan hasil kali kelarutan.  

Larutan dapat diprediksi apakah sudah terbentuk endapan atau tidak dengan membandingkan antara produk ion yang dihasilkan dengan nilai tetapan hasil kali kelarutannya. Larutan jenuh merupakan suatu zat terlarut yang tidak dapat larut dalam keadaan kesetimbangan dinamis dengan larutan. Larutan jenuh akan terbentuk hanya apabila produk ion (Qsp), memiliki konsentrasi tepat sama dengan Ksp. Apabila produk ion kurang dari Ksp, maka larutan tersebut tidak jenuh karena masih banyak garam yang harus larut agar tercapai konsentrasi dimana produk ion sama dengan Ksp. Apabila konsentrasi produk ion lebih besar dari Ksp maka akan diperoleh larutan yang lewat jenuh. Hal ini disebabkan karena sebagian garam harus mengendap agar diperoleh konsentrasi yang lebih rendah sampai konsentrasi produk ion sama dengan Ksp.

Makna yang dapat di jabarkan dari nilai tetapan hasil kali kelarutan adalah semakin besar nilai Ksp suatu zat, maka semakin muda zat tersebut larut dalam pelarut dan begitu pun sebaliknya. Dalam larutan, endapan hanya akan terbentuk apabila larutan dalam keadaan lewat jenuh. Oleh sebab itu, kita dapat menggunakan produk ion dalam larutan untuk mengetahui apakah endapan akan terbentuk atau tidak. Sebagai kesimpulan akan dijumpai keadaan:

Larutan tidak jenuh  : produk ion < Ksp : Endapan tidak akan terbentuk
Larutan tepat jenuh  : Produk Ion = Ksp : Endapan belum terbentuk 
Larutan lewat jenuh : Produk Ion > Ksp : Endapan terbentuk

Ketika suatu garam dilarutkan dalam larutan yang telah mengandung ion sejenis, maka kelarutannya akan berkurang apabila dibandingkan dengan kelarutannya dalam air murni. Perak klorida misalnya, kelarutannya akan lebih sedikit dalam larutan yang mengandung NaCl apabila perak klorida dilarutkan dalam air murni. Dalam hal ini kedua zat terlarut mempunyai ion yang sama yaitu ion klorida. Penurunan kelarutan dengan adanya ion yang sama disebut pengaruh ion sejenis.

Pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan merupakan salah satu contoh dari prinsip Le Chatelier. Misalnya AgCl dilarutkan ke dalam air murni dan dibiarkan sampai tercapai keadaan setimbang sesuai dengan reaksi berikut : AgCl(s)  ßà Ag+(aq) + Cl-(aq)

Jika kedalam larutan tersebut dimasukkan suatu garam yang mudah larut seperti NaCl, maka konsentrasi ion klorida akan naik dan akibatnya penambahan tersebut akan menyebabkan kesetimbangan akan bergeser kea rah kiri dan menyebabkan terbentuknya endapan AgCl. Dengan perkataan lain, AgCl kurang larut dalam larutan NaCl jika dibandingkan dalam air murni.