judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Wednesday, February 20, 2019

Tatanama Senyawa Biner Kovalen

Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas tata cara penamaan senyawa biner ikatan ionik. Topik kali ini akan membahas tata cara penamaan senyawa biner ikatan kovalen. Pada penamaan senyawa biner ikatan kovalen mengikuti beberapa aturan diantaranya:

1. Senyawa biner yang unsur - unsurnya hanya dapat membentuk satu jenis molekul, penamaannya mengikuti rumus sebagai berikut:

Nama Nonlogam 1 + Nama Nonlogam 2 + Ida

Contoh: H2S = Hidrogen Sulfida
            HCl = Hidrogen Klorida

2. Senyawa biner yang unsur - unsurnya dapat membentuk lebih dari satu molekul maka untuk menbedakan antara satu dan yang lainnya, maka ditambahakan awalan sesuai dengan jumlah atom pada molekul tersebut. Awalan tersebut adalah:

1
Mono
2
Di
3
Tri
4
Tetra
5
Penta
6
Heksa
7
Hepta
8
Okta
9
Nona
10
Deka

Untuk penulisan nama menggunakan format:

X + Nama Non Logam 1 + Y + Nama Non Logam 2 + Ida

Keterangan :
X dan Y adalah angka indeks yang menyatakan jumlah atom yang terlibat pada suatu senyawa biner.
Catatan : Untuk nilai X dituliskan jika > 1 (2,3,4,5,6,7,8,9,10)

Contoh: Tentukan Nama yang tepat untuk senyawa berikut:
a. CO
    Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa CO yaitu X = 1 dan Y = 1. Berdasarkan data tersebut maka X tidak akan disebutkan pada penulisan nama senyawa tersebut dan untuk Y = 1 akan ditulis mono. Sehingga penulisan nama seyawa tersebut adalah : Karbon monoksida.

b. CO2
Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa CO yaitu X = 1 dan Y = 2. Berdasarkan data tersebut maka X tidak akan disebutkan pada penulisan nama senyawa tersebut dan untuk Y = 2 akan ditulis di. Sehingga penulisan nama seyawa tersebut adalah : Karbon dioksida.

c. NO2
Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa NO2 yaitu X = 1 dan Y = 2. maka X tidak akan disebutkan pada penulisan nama senyawa tersebut dan untuk Y = 2 akan ditulis di. Sehingga penulisan nama senyawa tersebut adalah : Nitrogen dioksida.
d. N2O5
Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa N2O5 yaitu X = 2 dan Y = 5. Berdasarkan data tersebut maka X =2 akan di dan untuk Y = 5 akan ditulis penta. Sehingga penulisan nama senyawa tersebut adalah : Dinitrogen pentaoksida.


Semoga bermanfaat.










Sunday, February 17, 2019

Daftar Mineral Unsur yang terdapat di Alam

Selain unsur Emas, Perak dan Raksa pada umumnya unsur logam ditemukan di alam dalam bentuk mineral atau bijih. Untuk mendapatkan unsur tersebut dibutuhakan pemurnian dari mineralnya dengan berbagai teknik seperti penggunaan tanur tinggi untuk memurnikan besi, serta penggunaan metode Hall Herault untuk memurnikan alumnium dari mineralnya. Pada tabel berikut ini, disediakan data logam beserta bentuk mineralnya yang diperoleh di alam baik di atas permukaan bumi maupun yang terdapat di dalam perut bumi. Semoga bermanfaat!

UNSUR
SIMBOL
MINERAL
RUMUS
TITAN
Ti
Rutil
TiO2
Ilmenit
FeTiO3
KROM
Cr
Kromit
Cr2O3.FeO
MANGAN
Mn
Magenesit
MgCO3
Pirolusit (Batu Kawi)
MnO2
BESI
Fe
Hematit
Fe2O3
Magnetit
Fe3O4
Siderit
FeCO3
Pirit
FeS2
KOBALT
Co
Kobaltit
CoAsS
NIKEL
Ni
Pentlandit
FeNiS8
Garnierit
(NiMg)SiO3.nH2O
TEMBAGA
Cu
Kalkopirit
CuFeS2
Kalkosit
Cu2S
Bornite
Cu5FeS4
Cuprite
Cu2O
SILIKON
Si
Silika (Kuarsa)
SiO2
Asbes
Mg3Ca(SiO3)4
ALUMINIUM
Al
Bauksit
Al2O3.nH2O
Kriolit
Na3AlF6
MAGNESIUM
Mg
Magnesit
MgCO3
Dolomit
CaCO3.MgCO3
Kieserit
MgSO4. 2H2O
Epsom
MgSO4. 7H2O
Brucite
Mg(OH)2
KALSIUM
Ca
Gips
CaSO4.2H2O
Calcite
CaCO3
Fluorite
CaF2
STRONSIUM
Sr
Stronsianit
SrCO3
Celestine
SrSO4
BARIUM
Ba
Barit
BaSO4
Witerit
BaCO3
SENG
Zn
Seng blende (Spalerit)
ZnS
Kalamin
ZnCO3
NATRIUM
Na
Halit
NaCl
Sendawa Chili
NaNO3
Kriolit
Na3AlF6
Boraks
Na2B4O7. 10H2O
VANADIUM
V
Patronit
VS4
KALIUM
K
Silvit
KCl
Karnalit
KCl.MgCl2.6H2O
Sendawa
KNO3
BERILIUM
Be
Beril
Be3Al2Si6O18
TIMAH
Sn
Kasiterit
SnO2