>
nihonium (Nh), untuk unsur ke-113
moscovium
(Mc), untuk unsur
ke-115
tennessine
(Ts), untuk unsur
ke-117
oganesson
(Og), untuk unsur
ke-118.
Sesuai dengan
tradisi dan aturan dari IUPAC, unsur yang baru saja ditemukan dapat diberi
nama yang berasal dari:
1.
karakter atau konsep mitologi (termasuk objek astronomi),
2.
nama mineral atau senyawa yang mirip,
3.
nama tempat atau daerah,
4.
sifat dari unsur, atau
5.
nama peneliti/saintis.
Nama dari semua
unsur baru juga harus memiliki akhiran yang mengikuti golongannya. Unsur
baru yang berada pada golongan 1-16 memiliki akhiran ‘-ium‘ seperti unsur
ke-113, nihonium, dan ke-115, moscovium, akhiran ‘-ine‘ untuk unsur
golongan 17 (halogen), yaitu unsur ke-117, tennessine, dan akhiran ‘-on‘ untuk unsur
golongan 18 (gas mulia), yaitu unsur ke-118, oganesson. Selain itu,
penamaan dari unsur tersebut dalam bahasa Inggris harus mudah diterjemahkan ke
dalam bahasa-bahasa lain di dunia yang umum digunakan.
Untuk unsur dengan
nomor atom 113, penemu di RIKEN Nishina Center for
Accelerator-Based Science (Jepang) mengusulkan nama nihonium dengan
lambang Nh. Nihon adalah
salah satu dari dua cara untuk mengatakan kata ‘Jepang’ dalam bahasa
Jepang yang memiliki arti ‘tanah tempat matahari terbit’. Nama ini
diajukan untuk menyatakan secara langsung bahwa unsur baru tersebut ditemukan
di Jepang. Unsur ke-113 ini adalah unsur pertama yang ditemukan oleh negara di
benua Asia. Ketika mempresentasikan ajuan ini, tim penemu berharap kebanggaan
dan kepercayaan masyarakat akan sains akan menggantikan kepercayaan yang hilang
pada para korban bencana reaktor nuklir Fukushima pada tahun 2011 silam.
Untuk unsur dengan
nomor atom 115, nama yang diajukan adalah moscovium dengan lambang Mc, dan untuk unsur
ke-117, diajukan nama tennessine dengan lambang Ts. Penamaan ini
sejalan dengan tradisi menghormati tempat penemuan unsur dan diajukan
bersama-sama oleh penemu di Joint Institute for Nuclear
Research, Dubna (Rusia), Oak Ridge National Laboratory (Amerika
Serikat), Vanderbilt
University (Amerika
Serikat), dan Lawrence Livermore National Laboratory (Amerika
Serikat). Nama moscovium berasal nama kota Moscow dan dipilih
dalam rangka menghormati daerah tersebut sebagai tempat dari Joint Institute for
Nuclear Research, tempat dilakukannya eksperimen penemuan unsur ke-115
menggunakan Dubna Gas-Filled Recoil Separator dengan kombinasi
peralatan akselerator ion berat dari Flerov Laboratory of
Nuclear Reactions. Adapun nama tennessine berasal dari daerah Tennessee, Amerika Serikat
yang berkontribusi dalam penemuan unsur ke-117 ini, yang didalamnya terdapat Oak Ridge National
Laboratory, Vanderbilt University, dan University of Tennessee at Knoxville, serta pada
penemuan unsur-unsur superberat lainnya, termasuk produksi dan pemisahan kimia
dari material target aktinida untuk sintesis unsur superberat di ORNL’s High Flux
Isotope Reactor (HFIR) dan Radiochemical Engineering
Development Center (REDC).
Untuk unsur ke-118,
tim hasil kolaborasi peneliti dari Joint Institute for Nuclear
Research, Dubna (Rusia) dan Lawrence Livermore National
Laboratory (Amerika
Serikat) mengajukan nama oganesson dan
lambang Og. Nama ini diajukan
untuk menghormati seorang saintis, Profesor Yuri Oganessian (lahir 1933)
sebagai pionir dalam penelitian unsur transaktinida. Banyak pencapaian
yang telah dilakukannya, termasuk penemuan unsur superberat dan
membuktikan island of stability pada pita kestabilan inti secara
eksperimen.
Setelah unsur-unsur
periode ke-7 lengkap ditemukan, kini laboratorium di dunia sudah mulai bekerja
untuk menemukan unsur-unsur pada periode ke-8 dalam tabel periodik. Selain itu,
para peneliti juga bekerja bersama untuk mengidentifikasi lebih lanjut unsur
nomor atom 112, copernicium (Cn) dan unsur superberat lainnya yang sebelumnya telah
ditemukan.
Sumber:
amisca.chem.itb.ac.id