judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Thursday, January 31, 2019

Nuklir dan Lingkungan Hidup

Sejarah mencatat telah terjadi bebeapa kecelakaan pada reaktor nuklir seperti ledakan reaktor nuklir yang terdapat di Chernobyl pada tanggal 26 april 1986 yang menjadi bencana nuklir terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Yang terbaru adalah kecelakaan reaktor Fukusima di Jepang yang mengakibatkan kebocoran pada reaktor nuklirnya. Kebocoran tersebut akan mengakibatkan kepulan asap radioaktif yang akan menyebar ke wilayah sekitar. Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar dalam waktu singkat akan mengalami Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian. Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung oleh seberapa besar radiasi nuklir yang terserap tubuh.
Adapun dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:
  1. Menghancurkan Sel-sel Tubuh. Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak dan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan terhadap radiasi nuklir dosis tinggi adalah sel-sel pada lapisan perut, usus, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Dan pada fase inilah, radiasi nuklir mulai aktif merenggut nyawa seseorang.
  2. Kanker. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terpapar radiasi nuklir berisiko besar terkena kanker tiroid. Terutama pada anak-anak yang lebih muda. Efek jangka panjang radiasi nuklir juga dapat membuat seseorang terkena kanker darah, kanker paru-paru, hingga kanker payudara.
  3. Gangguan Perkembangan Anak. Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi perkembangan tumbuh kembang anak.
  4. Kerusakan Jaringan Kulit. Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Anda akan mengalami gejala seperti kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut, atau bahkan kebotakan permanen.

Selain itu masih terdapat dampak lain seperti ledakan yang berkaitan dengan energy nuklir. Asap hitam yang ditimbulkan dari ledakan tersebut akan menutupi sinar matahari dan akan menyebabkan bumi tenggelam dalam kegelapan. Tanpa adanya kehangatan dan paparan sinar matahari, tumbuhan tidak akan bisa berpotosintesis dan kemudian perlahan akan mati. Apabila tumbuhan mati, ekosistem manusia dan hewan akan hancur dan terjadi kelaparan besar-besaran. Bahkan ledakan nuklir dalam skala kecil dispekulasi dapat merusak fungsi lapisan ozon, memperpendek musim panen dan meningkatkan temperatur dan semakin menambah jumlah sebab pemanasan global.
Asap hitam yang naik ke bagian atas atmosfir ini akan terkena cahaya panas matahari dan menjalar ke seluruh dunia. Partikel-partikel dari asap tersebut akan mengkonsumsi cahaya matahari sebelum ia masuk ke dalam bumi, dan di satu sisi akan mengakibatkan bumi mengalami musim dingin yang panjang di seluruh bagiannya dengan rata-rata 1.25oC. Temperatur ini lebih dingin dari pada jaman es dan akan menjadi salah satu perubahan iklim terbesar dalam sejarah manusia.
Masalah lainnya adalah persoalan limbah nuklir yang dapat menyebabkan masalah pada lingkungan. Beberapa dari limbah ini, seperti 137Cs dan 90Sr, sangat berbahaya bagi manusia. Letak bahayanya karena Cs dapat membentuk ion Cs yang memiliki muatan +1 dan dapat menggantikan ion natrium dalam tubuh. Sama halnya dengan Cs, ion Sr dapat mengion menjadi Sr yang bermuatan +2 dan dapat menggantikan posisi Ca dalam tulang manusia. Akibatnya adalah tubuh manusia akan mengalami gangguan pada kesehatan akibat berubahnya struktur molekul yang terdapat pada tubuh manusia. Hingga saat ini masih belum ada solusi yang nyata untuk masalah limbah radioaktif. Banyak ilmuwan merasa bahwa ide untuk pembangunan dan perkembangan pembangkit tenaga nuklir akan memiliki dampak berbahaya berkaitan dengan belum adanya solusi untuk penanganan libah radioaktif tersebut.

No comments:

Post a Comment