Sejarah
mencatat telah terjadi bebeapa kecelakaan pada reaktor nuklir seperti ledakan
reaktor nuklir yang terdapat di Chernobyl pada tanggal 26 april 1986 yang
menjadi bencana nuklir terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Yang terbaru
adalah kecelakaan reaktor Fukusima di Jepang yang mengakibatkan kebocoran pada
reaktor nuklirnya. Kebocoran tersebut akan mengakibatkan kepulan asap
radioaktif yang akan menyebar ke wilayah sekitar. Tubuh manusia yang
terpapar radiasi nuklir dosis besar dalam waktu singkat akan mengalami Sindrom
Radiasi Akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian.
Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung oleh seberapa besar radiasi
nuklir yang terserap tubuh.
Adapun dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh
antara lain:
- Menghancurkan Sel-sel Tubuh. Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan
sel-sel tubuh rusak dan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan
penyakit komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan terhadap radiasi
nuklir dosis tinggi adalah sel-sel pada lapisan perut, usus, pembuluh
darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang
terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi
atau penyakit. Dan pada fase inilah, radiasi nuklir mulai aktif merenggut
nyawa seseorang.
- Kanker. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terpapar radiasi nuklir
berisiko besar terkena kanker tiroid. Terutama pada anak-anak yang lebih
muda. Efek jangka panjang radiasi nuklir juga dapat membuat seseorang
terkena kanker darah, kanker paru-paru, hingga kanker payudara.
- Gangguan Perkembangan Anak. Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi
perkembangan tumbuh kembang anak.
- Kerusakan Jaringan Kulit. Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan
kerusakan pada jaringan kulit. Anda akan mengalami gejala seperti kulit
terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak
sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut, atau bahkan
kebotakan permanen.
Selain
itu masih terdapat dampak lain seperti ledakan yang berkaitan dengan energy
nuklir. Asap hitam yang ditimbulkan dari ledakan tersebut akan menutupi sinar
matahari dan akan menyebabkan bumi tenggelam dalam kegelapan. Tanpa adanya
kehangatan dan paparan sinar matahari, tumbuhan tidak akan bisa berpotosintesis
dan kemudian perlahan akan mati. Apabila tumbuhan mati, ekosistem manusia dan
hewan akan hancur dan terjadi kelaparan besar-besaran. Bahkan ledakan nuklir
dalam skala kecil dispekulasi dapat merusak fungsi lapisan ozon, memperpendek
musim panen dan meningkatkan temperatur dan semakin menambah jumlah sebab pemanasan
global.
Asap hitam yang naik ke bagian atas
atmosfir ini akan terkena cahaya panas matahari dan menjalar ke seluruh dunia.
Partikel-partikel dari asap tersebut akan mengkonsumsi cahaya matahari sebelum
ia masuk ke dalam bumi, dan di satu sisi akan mengakibatkan bumi mengalami
musim dingin yang panjang di seluruh bagiannya dengan rata-rata 1.25oC.
Temperatur ini lebih dingin dari pada jaman es dan akan menjadi salah satu
perubahan iklim terbesar dalam sejarah manusia.
Masalah
lainnya adalah persoalan limbah nuklir yang dapat menyebabkan masalah pada
lingkungan. Beberapa dari limbah ini, seperti 137Cs dan 90Sr,
sangat berbahaya bagi manusia. Letak bahayanya karena Cs dapat membentuk ion Cs
yang memiliki muatan +1 dan dapat menggantikan ion natrium dalam tubuh. Sama
halnya dengan Cs, ion Sr dapat mengion menjadi Sr yang bermuatan +2 dan dapat
menggantikan posisi Ca dalam tulang manusia. Akibatnya adalah tubuh manusia
akan mengalami gangguan pada kesehatan akibat berubahnya struktur molekul yang
terdapat pada tubuh manusia. Hingga saat ini masih belum ada solusi yang
nyata untuk masalah limbah radioaktif. Banyak ilmuwan merasa bahwa ide untuk
pembangunan dan perkembangan pembangkit tenaga nuklir akan memiliki dampak
berbahaya berkaitan dengan belum adanya solusi untuk penanganan libah
radioaktif tersebut.
No comments:
Post a Comment