Ozon adalah gas yang terdiri dari
molekul-molekul ozon. Satu molekul ozon mempunyai tiga atom oksigen.
Oleh karena itu, ozon mempunyai rumus kimia O3. Molekul-molekul ozon mudah bereaksi dengan
zat-zat lain dengan melepaskan satu dari tiga atom oksigen tersebut. Udara
mengandung beberapa macam gas seperti nitrogen (N2), oksigen
(O2), karbon dioksida (CO2), ozon
(O3) dll. Ozon memiliki konsentrasi jauh lebih rendah
dibandingkan N2 dan O2.
Atmosfer adalah
lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer bumi terdiri dari berbagai
lapisan, yaitu berturut-turut dari bawah ke atas adalah troposfer, stratosfer dan lainnya. Di atmosfer keberadaan
ozon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ozon yang terdapat di lapisan troposfer
(0-10 km dari bumi) dan ozon yang terdapat di lapisan stratosfer (10-60 km dari
bumi). Di lapisan troposfer ozon berbahaya bagi manusia bila
terdapat dalam konsentrasi yang tinggi, sebab dapat mengakibatkan gangguan
pernafasan. Ambang
batas gas ozon di tempat
kerja atau ruangan adalah 120 Mikrogram per meter kubik udara. Semakin tinggi konsentrasi ozon di sebuah ruangan semakin
pendek waktu tinggal di dalam ruangan tersebut.
Ozon yang
terdapat di troposfer juga berbahaya bagi tumbuh-tumbuhan, karena dapat
mengganggu proses fotosintesis. Selain itu ozon dapat membunuh mikroorganisme.
Oleh karena itu ozon digunakan untuk mensterilkan air minum, misalnya dalam
produksi air minum kemasan dengan bermacam nama dagang.
Ozon mempunyai peranan yang penting dalam proses
terjadinya Pemanasan Global, dan ozon itu sendiri merupakan salah satu Gas
Rumah Kaca.
Ozon di stratosfer (lapisan ozon) melindungi
semua makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet yang berasal dari matahari.
Karena itu, ozon di stratosfer (lapisan ozon) bermanfaat bagi manusia,
kebalikan dari ozon di troposfer. Sinar
matahari terdiri dari cahaya yang kasat mata dan tidak kasat mata. Cahaya yang
tidak kasat mata terdiri dari sinar infrared (infra merah) dan sinar
ultraviolet (ultra ungu). Sinar ultraviolet terdiri dari tiga bagian:
· sinar
ultraviolet A (UV-A)
· sinar
ultraviolet B (UV-B)
· sinar ultraviolet C (UV-C
Diantara
tiga bagian ultraviolet tersebut, UV-C dan UV-B berbahaya bagi makhluk hidup
(manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan) karena mempunyai energi tinggi yang dapat
menghancurkan sel-sel dalam tubuh. Di lapisan ozon terjadi proses pembentukan dan
perusakan molekul-molekul ozon. Dua proses tersebut terjadi secara alami,
terus-menerus dan seimbang. Dengan demikian konsentrasi ozon tetap konstan. Pembentukan dan perusakan molekul-molekul ozon
tersebut menyerap sinar UV-C dan UV-B sehingga tidak sampai ke bumi. Dengan
cara begitu, lapisan ozon melindungi makhluk hidup dari pancaran sinar
ultraviolet.
Beberapa zat
kimia dapat bereaksi dengan ozon di stratosfer, sehingga proses perusakan ozon
berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya kembali.
Zat-zat itu dalam bahasa Inggris disebut Ozone Depleting
Substances (ODS). Zat perusak lapisan ozon (ODS)
terutama adalah:
CFC: Chlorofluorocarbon adalah sekumpulan zat kimia yang
terdiri atas tiga jenis unsur yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C). CFC
merupakan bahan hasil proses industri dan mempunyai sifat-sifat : tidak
beracun, tidak dapat dibakar, dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi.
Selain itu CFC juga merupakan salah satu gas rumah kaca.
Halon: Susunan kimia halon terdiri atas unsur-unsur klor,
fluor dan karbon ditambah unsur brom (Br). Halon mempunyai potensi merusak
lapisan ozon lebih besar dibandingkan dengan CFC. Selain itu halon mempunyai
sifat-sifat: tidak dapat dibakar, beracun, dan sangat stabil karena tidak mudah
bereaksi.
Dinitrogen Monoksida (N2O): N2O ini terjadi dalam proses
perombakan oleh mikroorganisme di tanah.
Methylbromida, dll.
Untuk menghindari perusakan ozon yang lebih massif maka dibutuhkan kesadaran kita bersama untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mempercepat perusakan tersebut. sehingga keberlangsungan mahluk hidup di bumi tercinta ini dapat terjaga.
No comments:
Post a Comment