1. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran
Radioisotop digunakan dalam mengenal
penyakit atau diagnosa, dalam mengobati penyakit atau terapi, dan dalam bidang
kedokteran lainnya.
1.1. Radioisotop dalam Diagnosa
Dalam
diagnosa radioisotop digunakan untuk mengetahui apakah jantung seorang bekerja
normal atau tidak. Natrium 24 sebagai larutan NaCl disuntikkan pada lengan
penderita. Atom-atom Na radioaktif yang memancarkan sinar gamma ini mkemudian
akan menaglair melalui jantung. Dengan meletakkan pencacah Geiger Muller di
atas jantung, maka pada saat darah yang mengandung Na 24 masuk ke jantung
melalui saluran masuk yang kanan, alat pencacah akan mengelarkan denyut yang
dapat dicatat pada pencatat. Kemudian denyut ini menghilang karena darah keluar
meuju paru-paru.
Penggunaan
radioisotop yang menarik adalah menentukan letakm tumor otak. Untuk itu
digunakan radioisotop I-131 yang disuntikkan ke dalam tubuh si sakit. Karena I-131 memancarkan sinar gamma
maka letakm tumor dengan mudah ditentukan dari luar dengan menggunakan sebuah
alat pencacah tanpa melubangi tengkorak si sakit.
Iodium
131 juga digunakan untuk menentukan fungsi kelenjar gondok apakah berfungsi
normal atau tidak dengan menentukan engambilan atau uptake iodium oleh kelenjar
gondok itu. Selain radioisotop yang tersebut di atas untuk maksud diagnostik
tentang kelainan di tulang, kelainan hati, limpa, pau-paru dan otak digunakan
pula technetium –99 m.
1.2. Radioisotop dalam Terapi
Ditemukannya
radium maka radiasi yang dapat membunuh sel-sel sakit dalam jaringan telah
digunkan untuk mengobati penayakit kanker. Kobal –60 dapat digunkan juga untuk
hal dmemikian. Penyakit sistem darah yang paling berhasil untuk menyembuhkan
dengan sinar beta dari fosfor –32 ialah polycythemia. Fosfor-32 digunakan untuk
mengobati leukemia dimana sel darah putih yang terbentuk berlebih.
1.3. Radioisotop untuk Sterilisasi
Alat-alat
operasi, pemabalut, dan alat-alat kedokteran lainnya yang biasanya
disterilissikan dengan cara pemanasan, sekarang dilakuikan dengan pertolongan
radiasi. Demikian pula beberapa bahan baku
dan sediaan farmasi, misalnya bubuk antibiotika, salep mata, talk, dll, telah
disterilisasi dengan radiasi sumebr radiasi gamma yang dipakai ialah
radiosisotop kobal – 60 atau sesium-137.
2.
Radioisotop
dalam Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian telah
dilakukann penelitian menganai pemupukan tanah, pemusnahan hama serangga, dan juga telah diusahakan
berlangsungnya oses-proses dalam alammisalnya proses fotosintesis yang
merupakan sumber karbohidrat bagi kita.
2.1. Radioisotop dalam Pemupukan
Beberapa penelitian membuktikan bahwa
pemberian pupuk melalui daun sangat efektif diabndingkanb dengan cara yang
biasa melalui tanah. Hal ini dilakaukan dengan menggunakan radioisotop
karbon-14, sebuah radiosisotop pem,ancar sinar beta. Dengan memakai sebuah
pencacah dapat diikuti jejak C-14 yang terdapat dalam urea itu. Bagian batang
yang ada di atas permukaann tanah disemprot dengan larutan pupuk fosfat yang mengandung
radiosisotop fosafor-32. terbukti bahwa pohon itu lebih ceat berbunga dan
merangsang pembuahan yang lebih cepat dan lebih baik.
2.2. Radioisotop dalam Pembasmian Hama
Para ahli medapatan bahwa dosisi
tertentu dari radiasi gamma terhadap serangga dapat bnerakibatkan serangga
dewasa dapat diamtikan, serangga dewasa dapat diamndulkan, telur-telurn
serangga dalam biji-bijian beras, gandum, atau jagung dapat dicegah
penentasannya, kepompong serwengga tidak dapat menghasilkan serangga, dan
andaikata ada serangga yang keluar pada wktu penyinaran seranbgga tersebut
telah dimandulkan. Sumebr radiasi yang digunakan ialah konal-60 dan sesium-137.
3.
Radioisotop
dalam Ilmu Kimia
Telah
dikemukakan bahwa dalam ilmu-ilmu pengetahuan murni pun radioisotop banyak
kegunaanya. Dalam bagian ini akan di bahas kegunaan radioisotop dalam ilmu
kimia terutama dalam menentukan mekanisme reaksi
3.1. Menentukan Mekanisme Reaksi Oksidasi
Propilena
Oksidasi
propilena oleh KmnO4 menghasilkan asam dan karbondioksida.
Karbondioksida hasil oksidasi dalam suasana asam ternyata mengandung
karbonaktif. Dari hasil-hasil reaksi ini terbukti, bahwa CO2 hasil
oksidasi dalam suasana asam berasal dari atom
karbon yang berbeda dengan hasil oksidasi dalam suasana basa. Menurut
kenyataan-kenyataan ini mekanisme reaksi oksidasi propilena oleh KmnO4
dalam suasana asam ialah :
CH3 – CH = CH2 KmnO4 CH3COOH + CO2
H+
Sedangkan
dalam suasana basa mekasnisme reaksinya ialah :
CH3
– CH = CH2 KmnO4 COOH + CO2
3.2. Analisis Aktivasi Netron
Dengan
berkembangnya teknik analisis ini berkembang pula pengetaahuan lain, misalnya
pengetahuan tentang peranan unsur tertentu dalam kadar runutan yang penting
dalam proses kehidupan. Akhir-akhir ini diketahui pula adanya hubungan antara
kadar unsur runutan tertentu dengan gejala yang tertentu dalam manusia atau
mahluk hidup. Karena itu peranan unsur runutan tersebut banyak dipelajari
kaitannya dengan kesehatan manusia. Beberapa unsur logam dalam kadar runutan
sangat diperlukan untuk tubuh manusia, misalnya : kobal, tembaga, seng, mangan,
tetapi jikada dalam kadar tinggi unsur ini mengakibatkan hal-hal ynag
merugikan.
Dengan
menggunaan teknik ini telah pula dicob untuk membandingkan kadar unsur-unsur
tertentu yang dianggap berperan dalam penyakit jantung, diantaranya : Cd, Zn,
Cr, dan Mo pada beberapa jaringan tubuh misalnya buah pinggang, hati serta
jantung
4. Radioisotop Dalam Bidang Biologi
1.
Mengubah
sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu, seperti :
a.
Radiasi
terhadap gen pembawa rasa pada buah
b.
Radiasi
terhadap sel-sel tanaman dengan dosis yang tepat untuk memperoleh hasil dengan
kualitas yang tinggi.
c.
Radiasi
terhadap hasil pertanian untuk keperluan pengawetan.
2.
Menentukan
kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis dengan menggunakan
radioisotop C–14
3.
Meneliti
gerakan air di dalam batang tanaman.
5. Radioisotop Dalam Penentuan Umur Sistim
Geologi
Radioisotop
sebagai perunut yang banyak digunakan pada bidang ini adalah C–14. Unsur ini
dapat digunakan untuk menentukan umur berbagai jenis batuan dan fosil.
6. Radioisotop dalam Bidang Industri
Radioisotop hanya digunakan dalam
radiografi, yaitu suatu cara pemotretan bagian dalam ari benda denganb
menggunakan radiasi yang berdaya tembus besar, seperti sinar-X, sinar gamma,
atau neutron. Seperti seorang dokter gigi menemukan kerusakan gigi dengan
menggunakan sinar –X demikian pula seorang ahli mengetahui adanya keretakan
atau kebocoran dalam pipa-pipa, silinder-silinder tempat oksigen, adanya
pengelasan yang tidak baik.
Radioisotop yang banyak digunakan adalah kobal-60
untuk bahan yang paling tebal, misalnya baja yang tebal 40 cm, iridium-192
untuk bahan dengan tebal 10 cm, dan sesium-137 kadang-kadang juga digunakan
karena umurnya lebih lama dari pada kobal-60. radioisotop juga digunakan dalam
proses pengontrolan, misalnya untuk mengetahui tebal kertas, plastik, lembaran
logam, dan lain-lain. untuk ini sebuah sumber radiasi beta diletakkan di bawah
sehelai lembaran dan sebuah pencacah Geiger-Muller ditempatkan diatas lembaran
itu. Jumlah partikel-partikel beta yang sampai pada pencacah tergantung pada
tebal lembaran yang ditembus. Sudah diusahakan agar alat ini memberikan laporan
terus menerus dan dapat mencatat sendiri. Dengan demikian dengan pasti dapat
diketahui apakah tebal lembaran itu sama atau tidak.
No comments:
Post a Comment