judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Wednesday, January 30, 2019

Radio Isotop dan Kegunaannya



1. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran
            Radioisotop digunakan dalam mengenal penyakit atau diagnosa, dalam mengobati penyakit atau terapi, dan dalam bidang kedokteran lainnya.
1.1. Radioisotop dalam Diagnosa
Dalam diagnosa radioisotop digunakan untuk mengetahui apakah jantung seorang bekerja normal atau tidak. Natrium 24 sebagai larutan NaCl disuntikkan pada lengan penderita. Atom-atom Na radioaktif yang memancarkan sinar gamma ini mkemudian akan menaglair melalui jantung. Dengan meletakkan pencacah Geiger Muller di atas jantung, maka pada saat darah yang mengandung Na 24 masuk ke jantung melalui saluran masuk yang kanan, alat pencacah akan mengelarkan denyut yang dapat dicatat pada pencatat. Kemudian denyut ini menghilang karena darah keluar meuju paru-paru.
Penggunaan radioisotop yang menarik adalah menentukan letakm tumor otak. Untuk itu digunakan radioisotop I-131 yang disuntikkan ke dalam tubuh  si sakit. Karena I-131 memancarkan sinar gamma maka letakm tumor dengan mudah ditentukan dari luar dengan menggunakan sebuah alat pencacah tanpa melubangi tengkorak si sakit.
Iodium 131 juga digunakan untuk menentukan fungsi kelenjar gondok apakah berfungsi normal atau tidak dengan menentukan engambilan atau uptake iodium oleh kelenjar gondok itu. Selain radioisotop yang tersebut di atas untuk maksud diagnostik tentang kelainan di tulang, kelainan hati, limpa, pau-paru dan otak digunakan pula technetium –99 m.


1.2. Radioisotop dalam Terapi
Ditemukannya radium maka radiasi yang dapat membunuh sel-sel sakit dalam jaringan telah digunkan untuk mengobati penayakit kanker. Kobal –60 dapat digunkan juga untuk hal dmemikian. Penyakit sistem darah yang paling berhasil untuk menyembuhkan dengan sinar beta dari fosfor –32 ialah polycythemia. Fosfor-32 digunakan untuk mengobati leukemia dimana sel darah putih yang terbentuk berlebih.
1.3. Radioisotop untuk Sterilisasi
Alat-alat operasi, pemabalut, dan alat-alat kedokteran lainnya yang biasanya disterilissikan dengan cara pemanasan, sekarang dilakuikan dengan pertolongan radiasi. Demikian pula beberapa bahan baku dan sediaan farmasi, misalnya bubuk antibiotika, salep mata, talk, dll, telah disterilisasi dengan radiasi sumebr radiasi gamma yang dipakai ialah radiosisotop kobal – 60 atau sesium-137.
2.     Radioisotop dalam Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian telah dilakukann penelitian menganai pemupukan tanah, pemusnahan hama serangga, dan juga telah diusahakan berlangsungnya oses-proses dalam alammisalnya proses fotosintesis yang merupakan sumber karbohidrat bagi kita.
2.1. Radioisotop dalam Pemupukan
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemberian pupuk melalui daun sangat efektif diabndingkanb dengan cara yang biasa melalui tanah. Hal ini dilakaukan dengan menggunakan radioisotop karbon-14, sebuah radiosisotop pem,ancar sinar beta. Dengan memakai sebuah pencacah dapat diikuti jejak C-14 yang terdapat dalam urea itu. Bagian batang yang ada di atas permukaann tanah disemprot dengan  larutan pupuk fosfat yang mengandung radiosisotop fosafor-32. terbukti bahwa pohon itu lebih ceat berbunga dan merangsang pembuahan yang lebih cepat dan lebih baik.

2.2. Radioisotop dalam Pembasmian Hama
Para ahli medapatan bahwa dosisi tertentu dari radiasi gamma terhadap serangga dapat bnerakibatkan serangga dewasa dapat diamtikan, serangga dewasa dapat diamndulkan, telur-telurn serangga dalam biji-bijian beras, gandum, atau jagung dapat dicegah penentasannya, kepompong serwengga tidak dapat menghasilkan serangga, dan andaikata ada serangga yang keluar pada wktu penyinaran seranbgga tersebut telah dimandulkan. Sumebr radiasi yang digunakan ialah konal-60 dan sesium-137.
3.     Radioisotop dalam Ilmu Kimia
Telah dikemukakan bahwa dalam ilmu-ilmu pengetahuan murni pun radioisotop banyak kegunaanya. Dalam bagian ini akan di bahas kegunaan radioisotop dalam ilmu kimia terutama dalam menentukan mekanisme reaksi
3.1. Menentukan Mekanisme Reaksi Oksidasi Propilena
Oksidasi propilena oleh KmnO4 menghasilkan asam dan karbondioksida. Karbondioksida hasil oksidasi dalam suasana asam ternyata mengandung karbonaktif. Dari hasil-hasil reaksi ini terbukti, bahwa CO2 hasil oksidasi dalam suasana asam berasal dari atom   karbon yang berbeda dengan hasil oksidasi dalam suasana basa. Menurut kenyataan-kenyataan ini mekanisme reaksi oksidasi propilena oleh KmnO4 dalam suasana asam ialah :
CH3 – CH = CH2   KmnO4  CH3COOH + CO2
                                             H+

      Sedangkan dalam suasana basa mekasnisme reaksinya ialah :
CH3 – CH = CH2   KmnO4  COOH + CO2

                                           OH-      COOH



3.2. Analisis Aktivasi Netron
Dengan berkembangnya teknik analisis ini berkembang pula pengetaahuan lain, misalnya pengetahuan tentang peranan unsur tertentu dalam kadar runutan yang penting dalam proses kehidupan. Akhir-akhir ini diketahui pula adanya hubungan antara kadar unsur runutan tertentu dengan gejala yang tertentu dalam manusia atau mahluk hidup. Karena itu peranan unsur runutan tersebut banyak dipelajari kaitannya dengan kesehatan manusia. Beberapa unsur logam dalam kadar runutan sangat diperlukan untuk tubuh manusia, misalnya : kobal, tembaga, seng, mangan, tetapi jikada dalam kadar tinggi unsur ini mengakibatkan hal-hal ynag merugikan.
Dengan menggunaan teknik ini telah pula dicob untuk membandingkan kadar unsur-unsur tertentu yang dianggap berperan dalam penyakit jantung, diantaranya : Cd, Zn, Cr, dan Mo pada beberapa jaringan tubuh misalnya buah pinggang, hati serta jantung
4.  Radioisotop Dalam Bidang Biologi
1.    Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu, seperti :
a.    Radiasi terhadap gen pembawa rasa pada buah
b.    Radiasi terhadap sel-sel tanaman dengan dosis yang tepat untuk memperoleh hasil dengan kualitas yang tinggi.
c.    Radiasi terhadap hasil pertanian untuk keperluan pengawetan.
2.    Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis dengan menggunakan radioisotop C–14
3.    Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
5.  Radioisotop Dalam Penentuan Umur Sistim Geologi
Radioisotop sebagai perunut yang banyak digunakan pada bidang ini adalah C–14. Unsur ini dapat digunakan untuk menentukan umur berbagai jenis batuan dan fosil.

6. Radioisotop dalam Bidang Industri
Radioisotop hanya digunakan dalam radiografi, yaitu suatu cara pemotretan bagian dalam ari benda denganb menggunakan radiasi yang berdaya tembus besar, seperti sinar-X, sinar gamma, atau neutron. Seperti seorang dokter gigi menemukan kerusakan gigi dengan menggunakan sinar –X demikian pula seorang ahli mengetahui adanya keretakan atau kebocoran dalam pipa-pipa, silinder-silinder tempat oksigen, adanya pengelasan yang tidak baik.
Radioisotop yang banyak digunakan adalah kobal-60 untuk bahan yang paling tebal, misalnya baja yang tebal 40 cm, iridium-192 untuk bahan dengan tebal 10 cm, dan sesium-137 kadang-kadang juga digunakan karena umurnya lebih lama dari pada kobal-60. radioisotop juga digunakan dalam proses pengontrolan, misalnya untuk mengetahui tebal kertas, plastik, lembaran logam, dan lain-lain. untuk ini sebuah sumber radiasi beta diletakkan di bawah sehelai lembaran dan sebuah pencacah Geiger-Muller ditempatkan diatas lembaran itu. Jumlah partikel-partikel beta yang sampai pada pencacah tergantung pada tebal lembaran yang ditembus. Sudah diusahakan agar alat ini memberikan laporan terus menerus dan dapat mencatat sendiri. Dengan demikian dengan pasti dapat diketahui apakah tebal lembaran itu sama atau tidak.

No comments:

Post a Comment