Banyak kejadian dalam kehidupan sehari - hari yang melibatkan reaksi redoks. Misalnya perkaratan pada besi, pencucian noda pakaian dengan menggunakan zat pemutih, dan pengisian daya pada Accumulator (Aki). Selain itu, reaksi redoks juga dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan industri seperti ekstraksi dan pemurnian logam serta daur ulang perak.
Reaksi Redoks pada Perkaratan
Pada umumnya logam memiliki sifat mudah berkarat seperti besi dan baja. Perkaratan logam merupakan peristiwa oksidasi logam oleh oksigen dari udara. Logam akan semakin mudah berkarat jika berinteraksi dengan oksigen dan air. Selain itu terdapat pula bakteri yang dapat menghasilkan enzim Oksidase yang dapat mempercepat perkaratan. Gambar di samping ini menunjukan peristiwa perkaratan pada logam.
Proses perkaratan besi dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Redoks pada Pemutihan Pakaian
Untuk membersihkan noda pada kain yang berwarna putih, tidak cukup dengan menggunakan detergen. Biasanya kita menggunakan bahan pemutih yang memiliki daya angkat noda yang lebih kuat. Jenis zat pemutih yang banyak digunakan adalah produk yang mengandung senyawa Natrium hipoklorit (NaClO). Noda pada pakaian putih akan hilang setelah direndam dalam air yang mengandung senyawa NaClO. Mengapa senyawa NaClO dapat memutihkan pakaian?
Jika senyawa NaClO dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion Na+ dan ClO- . Ion ClO- akan tereduksi menjadi ion klorin dan ion hidroksida. Atom klorin akan mengalami reduksi dengan mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Jika suatu atom mengalami reduksi maka akan memiliki Sifat oksidator. Sifat inilah yang menjadikan senyawa NaClO dapat mengangkat noda pada pakaian yang akan dihilangkan.
No comments:
Post a Comment