Gen pembawa sickle cell anemia bersifat
resesif dan tidak mudah hilang di alam. Penderita penyakit tersebut tahan
terhadap malaria. Fenomena ini berkaitan dengan ….
A. Heterozygote advantage
A. Heterozygote advantage
B. Dominasi karakter homozigot
C. Survival of the fittest
D. Seleksi alam
E. Mutasi
Penjelasan:
sumber : hellosehat.com
Sickle cell anemia atau anemia sel sabit
adalah penyakit genetik yang ditandai adanya sel darah merah yang berbentuk
seperti sabit.
Sel sabit memiliki hemoglobin yang abnormal
yang disebut dengan Hemoglobin S (HbS). Sedangkan hemoglobin normal disebut
haemoglobin A (HbA).
Seorang pembawa penyakit sel sabit (carier) mempunyai genotip heterozigot HbAHbS. Gen heterozigot ini ternyata memberi keuntungan (advantage) dalam melawan infeksi malaria.
Sel darah merah yang terinfeksi parasit malaria (Plasmodium falciparum) akan berubah bentuk menjadi sel sabit. Akibatnya, parasit malaria tersebut tidak dapat berkembang biak.
Berdasarkan penjelasan di atas maka fenomena tersebut berkaitan dengan heterozygote advantage.
Seorang pembawa penyakit sel sabit (carier) mempunyai genotip heterozigot HbAHbS. Gen heterozigot ini ternyata memberi keuntungan (advantage) dalam melawan infeksi malaria.
Sel darah merah yang terinfeksi parasit malaria (Plasmodium falciparum) akan berubah bentuk menjadi sel sabit. Akibatnya, parasit malaria tersebut tidak dapat berkembang biak.
Berdasarkan penjelasan di atas maka fenomena tersebut berkaitan dengan heterozygote advantage.
No comments:
Post a Comment