Besi
merupakan unsur dengan jumlah kelimpahan terbesar ke empat di alam setelah
oksigen, silikon dan aluminium. Daftar kelimpahan dapat diamati pada tabel
disamping. Di indonesia mineral besi memiliki persebaran di daerah Sulawesi,
Sumatera dan Kalimantan.
Besi
merupakan unsur dengan jumlah kelimpahan terbesar ke empat di alam setelah
oksigen, silikon dan aluminium. Daftar kelimpahan dapat diamati pada tabel
disamping. Di indonesia mineral besi memiliki persebaran di daerah Sulawesi,
Sumatera dan Kalimantan. Besi merupakan campuran dari 4 isotop stabil yaitu Fe – 54, Fe – 56, Fe – 57, Fe – 58. Kelimpahan isotop Fe di alam adalah Fe – 54 (5.8%), Fe – 56 (91,7%), Fe – 57 (2.2%), Fe – 58 (0.3%). Isotop Fe – 60 merupakan radioaktif yang mempunyai waktu paruh yang panjang (1,5 juta tahun). Besi meupakan unsur yang paling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari. Luasnya pemanfaatan besi ini disebabkan sifat besi yang mudah dibentuk, kuat, dan ulet.
Di Indonesia belum terdapat sarana pemurnian biji besi, pada umumnya
perusahaan yang memiliki hak untuk menambang biji besi hanya mengolah biji besi
menjadi konsentrat yang kadar kemurniannya rendah. Ada pula perusahaan yang
megolah biji besi menjadi baja seperti PT. Krakatau Stell yang berada di
Cilegon provinsi Banten.
Kebanyakan besi
terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi
magnetit (Fe3O4) mengandung besi 65 %, hematite (Fe2O3)
mengandung 60 – 75 % besi, limonet (Fe2O3 . H2O)
mengandung besi 20 % dan siderit (Fe2CO3).