Jika suatu zat padat secara terus menerus ditambahkan ke dalam air, maka
pada suatu saat kita akan mendapati zat tersebut tidak akan larut lagi. Ini
berarti pada saat itu, konsentrasi zat terlarut sudah mencapai harga yang
maksimum (tidak dapat diperbesar lagi). Larutan yang sudah mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi yang maksimum itu, disebut larutan jenuh. Dan harga
konsentrasi yang maksimum itu dinamakan kelarutan (s) dari zat terlarut.
Sebagai contoh, zat A memiliki kelarutan sebesar 0,5 M. Artinya,
konsentrasi maksimum yang dapat di capai oleh zat A dalam suatu larutan adalah
0,5 M. Tidak mungkin zat A memiliki konsentrasi yang lebih besar dari 0,5 M.
Jika konsentrasi zat A adalah 0,5 M, berarti larutan tersebut tepat jenuh. Dan
jika terhadap larutan jenuh ini kita terus menerus menambahkan zat A, maka zat
A pasti mengendap (tidak dapat larut lagi). Setiap elektrolit mempunyai suatu
besaran yang disebut hasil kali kelarutan (Ksp). Jadi Ksp dapat didefinisikan
sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit dalam larutan yang
tepat jenuh..
Ø Perkiraan
Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp
Hasil kali kelarutan secara umum dilambangkan dengan Qc dan cara
menghitungnya sama dengan Ksp yaitu merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion yang
terurai dalam suatu garam sukar larut. Perbedaannya, nilai Qc menunjukkan hasil
kali kelarutan pada keadaan yang belum bisa dipastikan apakah larutan tersebut
belum jenuh, tepat jenuh atau lewat jenuh (terbentuk endapan) sedangkan Ksp
adalah hasil kali konsentrasi ion-ion yang terurai dalam suatu garam sukar
larut pada keadaan maksimum (tepat jenuh). Untuk mengetahui keadaan larutan,
kita harus mengetahui nilai Ksp terlebih dahulu.
Jika
nilai Qc<Ksp : maka larutan tersebut belum jenuh.
Jika
nilai Qc=Ksp : maka larutan tersebut tepat jenuh.
Jika
nilai Qc>Ksp : maka larutan tersebut lewat jenuh (ditandai dengan
terbentuknya endapan karena pelarut tidak mampu lagi melarutkan zat terlarut
yang dalam hal ini adalah garam sukar larut).
Sebuah fenomena reaksi kesetimbangan
yang terjadi secara alami. Stalaktit dan stalagmit, terbentuk selama ratusan
tahun merupakan CaCO3 yang mengendap dari air kapur.
Gambar 1. Stalaktit dan Stalagmit
Ksp
CaCO3 adalah 8,7 × 10-9 sehingga mudah mengendap, ini dapat kita
lihat pada gua-gua kapur. Selain stalaktit dan stalakmit yang terbentuk dari
hasil reaksi pengendapan, ternyata ditubuh kita juga terdapat reaksi
pengendapan yang berbahaya bagi tubuh yaitu batu ginjal. Batu ginjal dalam
tubuh akan terbentuk bila terjadi pengendapan garam kalsium fosfat atau kalsium
oksalat secara perlahan-lahan. Pengendapan akan terjadi dalam proses pencernaan
bila konsentrasi ion oksalatnya berlebihan dan menimbulkan terbentuknya kalsium
oksalat. Ion kalsium dalam plasma darah yang berfungsi sebagai pengontrol gerak
otot akan berkurang bila diikat oleh ion oksalat.