judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Friday, February 1, 2019

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Jika suatu zat padat secara terus menerus ditambahkan ke dalam air, maka pada suatu saat kita akan mendapati zat tersebut tidak akan larut lagi. Ini berarti pada saat itu, konsentrasi zat terlarut sudah mencapai harga yang maksimum (tidak dapat diperbesar lagi). Larutan yang sudah mengandung zat terlarut dalam konsentrasi yang maksimum itu, disebut larutan jenuh. Dan harga konsentrasi yang maksimum itu dinamakan kelarutan (s) dari zat terlarut.
Sebagai contoh, zat A memiliki kelarutan sebesar 0,5 M. Artinya, konsentrasi maksimum yang dapat di capai oleh zat A dalam suatu larutan adalah 0,5 M. Tidak mungkin zat A memiliki konsentrasi yang lebih besar dari 0,5 M. Jika konsentrasi zat A adalah 0,5 M, berarti larutan tersebut tepat jenuh. Dan jika terhadap larutan jenuh ini kita terus menerus menambahkan zat A, maka zat A pasti mengendap (tidak dapat larut lagi). Setiap elektrolit mempunyai suatu besaran yang disebut hasil kali kelarutan (Ksp). Jadi Ksp dapat didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit dalam larutan yang tepat jenuh..
Ø  Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp
Hasil kali kelarutan secara umum dilambangkan dengan Qc dan cara menghitungnya sama dengan Ksp yaitu merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion yang terurai dalam suatu garam sukar larut. Perbedaannya, nilai Qc menunjukkan hasil kali kelarutan pada keadaan yang belum bisa dipastikan apakah larutan tersebut belum jenuh, tepat jenuh atau lewat jenuh (terbentuk endapan) sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion-ion yang terurai dalam suatu garam sukar larut pada keadaan maksimum (tepat jenuh). Untuk mengetahui keadaan larutan, kita harus mengetahui nilai Ksp terlebih dahulu.
Jika nilai Qc<Ksp : maka larutan tersebut belum jenuh.
Jika nilai Qc=Ksp : maka larutan tersebut tepat jenuh.
Jika nilai Qc>Ksp : maka larutan tersebut lewat jenuh (ditandai dengan terbentuknya endapan karena pelarut tidak mampu lagi melarutkan zat terlarut yang dalam hal ini adalah garam sukar larut).
Sebuah fenomena reaksi kesetimbangan yang terjadi secara alami. Stalaktit dan stalagmit, terbentuk selama ratusan tahun merupakan CaCO3 yang mengendap dari air kapur.

                                           Gambar 1. Stalaktit dan Stalagmit

Ksp CaCO3 adalah 8,7 × 10-9 sehingga mudah mengendap, ini dapat kita lihat pada gua-gua kapur. Selain stalaktit dan stalakmit yang terbentuk dari hasil reaksi pengendapan, ternyata ditubuh kita juga terdapat reaksi pengendapan yang berbahaya bagi tubuh yaitu batu ginjal. Batu ginjal dalam tubuh akan terbentuk bila terjadi pengendapan garam kalsium fosfat atau kalsium oksalat secara perlahan-lahan. Pengendapan akan terjadi dalam proses pencernaan bila konsentrasi ion oksalatnya berlebihan dan menimbulkan terbentuknya kalsium oksalat. Ion kalsium dalam plasma darah yang berfungsi sebagai pengontrol gerak otot akan berkurang bila diikat oleh ion oksalat.

Thursday, January 31, 2019

Nuklir dan Lingkungan Hidup

Sejarah mencatat telah terjadi bebeapa kecelakaan pada reaktor nuklir seperti ledakan reaktor nuklir yang terdapat di Chernobyl pada tanggal 26 april 1986 yang menjadi bencana nuklir terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Yang terbaru adalah kecelakaan reaktor Fukusima di Jepang yang mengakibatkan kebocoran pada reaktor nuklirnya. Kebocoran tersebut akan mengakibatkan kepulan asap radioaktif yang akan menyebar ke wilayah sekitar. Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar dalam waktu singkat akan mengalami Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian. Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung oleh seberapa besar radiasi nuklir yang terserap tubuh.
Adapun dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:
  1. Menghancurkan Sel-sel Tubuh. Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak dan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan terhadap radiasi nuklir dosis tinggi adalah sel-sel pada lapisan perut, usus, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Dan pada fase inilah, radiasi nuklir mulai aktif merenggut nyawa seseorang.
  2. Kanker. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terpapar radiasi nuklir berisiko besar terkena kanker tiroid. Terutama pada anak-anak yang lebih muda. Efek jangka panjang radiasi nuklir juga dapat membuat seseorang terkena kanker darah, kanker paru-paru, hingga kanker payudara.
  3. Gangguan Perkembangan Anak. Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi perkembangan tumbuh kembang anak.
  4. Kerusakan Jaringan Kulit. Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Anda akan mengalami gejala seperti kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut, atau bahkan kebotakan permanen.

Selain itu masih terdapat dampak lain seperti ledakan yang berkaitan dengan energy nuklir. Asap hitam yang ditimbulkan dari ledakan tersebut akan menutupi sinar matahari dan akan menyebabkan bumi tenggelam dalam kegelapan. Tanpa adanya kehangatan dan paparan sinar matahari, tumbuhan tidak akan bisa berpotosintesis dan kemudian perlahan akan mati. Apabila tumbuhan mati, ekosistem manusia dan hewan akan hancur dan terjadi kelaparan besar-besaran. Bahkan ledakan nuklir dalam skala kecil dispekulasi dapat merusak fungsi lapisan ozon, memperpendek musim panen dan meningkatkan temperatur dan semakin menambah jumlah sebab pemanasan global.
Asap hitam yang naik ke bagian atas atmosfir ini akan terkena cahaya panas matahari dan menjalar ke seluruh dunia. Partikel-partikel dari asap tersebut akan mengkonsumsi cahaya matahari sebelum ia masuk ke dalam bumi, dan di satu sisi akan mengakibatkan bumi mengalami musim dingin yang panjang di seluruh bagiannya dengan rata-rata 1.25oC. Temperatur ini lebih dingin dari pada jaman es dan akan menjadi salah satu perubahan iklim terbesar dalam sejarah manusia.
Masalah lainnya adalah persoalan limbah nuklir yang dapat menyebabkan masalah pada lingkungan. Beberapa dari limbah ini, seperti 137Cs dan 90Sr, sangat berbahaya bagi manusia. Letak bahayanya karena Cs dapat membentuk ion Cs yang memiliki muatan +1 dan dapat menggantikan ion natrium dalam tubuh. Sama halnya dengan Cs, ion Sr dapat mengion menjadi Sr yang bermuatan +2 dan dapat menggantikan posisi Ca dalam tulang manusia. Akibatnya adalah tubuh manusia akan mengalami gangguan pada kesehatan akibat berubahnya struktur molekul yang terdapat pada tubuh manusia. Hingga saat ini masih belum ada solusi yang nyata untuk masalah limbah radioaktif. Banyak ilmuwan merasa bahwa ide untuk pembangunan dan perkembangan pembangkit tenaga nuklir akan memiliki dampak berbahaya berkaitan dengan belum adanya solusi untuk penanganan libah radioaktif tersebut.