judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Thursday, February 21, 2019

Soal SBMPTN 2018


Soal Pereaksi Pembatas

Gas disilana (Mr = 62) bereaksi dengan gas O2  (Mr = 32) pada suhu tertentu menurut reaksi berikut:
        2Si2H6(g) + 7O2(g) → 4SiO2(s) + 6H2O(l)
Massa SiO2 (Mr =60) yang dihasilkan dari reaksi antara 46,5 g Si2H6 dan 128 g O2  adalah .....
(A) 8,6 g
(B) 32 g
(C) 60 g
(D) 62 g
(E) 90 g

Pembahasan: 
Bagaimana cara menyelesaikan soal di atas? Sobat harus memulai penyelesaian soal ini dengan menentukan senyawa yang bertindak sebagai pereaksi pembatas pada reaksi tersebut. Caranya adalah dengan menghitung jumalh mol masing masing pereaksi sebagai berikut:

Jumlah mol Si2H6 = (Massa Si2H6)/Mr Si2H6
                               = 46,5 g / 62 g/mol
                               = 0,75 mol
Jumlah mol O2     = (Massa O2)/Mr O2
                              = 128 g / 32 g/mol
                              = 4 mol

Untuk menentukan pereaksi pembatas maka jumlah mol masing-masing pereaksi  dibagi dengan koefisiennya:

Mol Si2H6/Koef    :  Mol O2/Koef
0,75 mol/ 2          :  4 mol/7
0,375                    :  0,571
Karean angka banding molekul Si2H6 lebih kecil maka senyawa tersebut akan menjadi pereaksi pembatas.
Selanjutnya kita gunakan tabel ABS :

Reaksi
 2Si2O6(g)          +     7O2(g)     →    4SiO2(g)   +    6H2O(l)
Awal
0,75 mol
4 mol
-
-
Bereaksi
0,75 mol
2,625 mol
1,5 mol
2,25 mol
Sisa
-
1,375 mol
1,5 mol
2,25 mol
Berdasarkan data ABS di atas maka sobat bisa menentukan massa SiO2 yang dihasilkan dengan cara:
Massa SiO2 = Mol SiO2 sisa x Mr
      = 1,5 mol × 60 g/mol
      = 90 g
Sehingga massa SiO2 yang dihasilkan adalah 90 gram.


Wednesday, February 20, 2019

Tatanama Senyawa Biner Kovalen

Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas tata cara penamaan senyawa biner ikatan ionik. Topik kali ini akan membahas tata cara penamaan senyawa biner ikatan kovalen. Pada penamaan senyawa biner ikatan kovalen mengikuti beberapa aturan diantaranya:

1. Senyawa biner yang unsur - unsurnya hanya dapat membentuk satu jenis molekul, penamaannya mengikuti rumus sebagai berikut:

Nama Nonlogam 1 + Nama Nonlogam 2 + Ida

Contoh: H2S = Hidrogen Sulfida
            HCl = Hidrogen Klorida

2. Senyawa biner yang unsur - unsurnya dapat membentuk lebih dari satu molekul maka untuk menbedakan antara satu dan yang lainnya, maka ditambahakan awalan sesuai dengan jumlah atom pada molekul tersebut. Awalan tersebut adalah:

1
Mono
2
Di
3
Tri
4
Tetra
5
Penta
6
Heksa
7
Hepta
8
Okta
9
Nona
10
Deka

Untuk penulisan nama menggunakan format:

X + Nama Non Logam 1 + Y + Nama Non Logam 2 + Ida

Keterangan :
X dan Y adalah angka indeks yang menyatakan jumlah atom yang terlibat pada suatu senyawa biner.
Catatan : Untuk nilai X dituliskan jika > 1 (2,3,4,5,6,7,8,9,10)

Contoh: Tentukan Nama yang tepat untuk senyawa berikut:
a. CO
    Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa CO yaitu X = 1 dan Y = 1. Berdasarkan data tersebut maka X tidak akan disebutkan pada penulisan nama senyawa tersebut dan untuk Y = 1 akan ditulis mono. Sehingga penulisan nama seyawa tersebut adalah : Karbon monoksida.

b. CO2
Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa CO yaitu X = 1 dan Y = 2. Berdasarkan data tersebut maka X tidak akan disebutkan pada penulisan nama senyawa tersebut dan untuk Y = 2 akan ditulis di. Sehingga penulisan nama seyawa tersebut adalah : Karbon dioksida.

c. NO2
Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa NO2 yaitu X = 1 dan Y = 2. maka X tidak akan disebutkan pada penulisan nama senyawa tersebut dan untuk Y = 2 akan ditulis di. Sehingga penulisan nama senyawa tersebut adalah : Nitrogen dioksida.
d. N2O5
Analisis: Kita dapat menentukan nilai X dan Y senyawa N2O5 yaitu X = 2 dan Y = 5. Berdasarkan data tersebut maka X =2 akan di dan untuk Y = 5 akan ditulis penta. Sehingga penulisan nama senyawa tersebut adalah : Dinitrogen pentaoksida.


Semoga bermanfaat.