Beberapa tumbuhan memiliki nilai ekonomi yang tinggi
karena memiliki kayu yang harum. Salah satu tumbuhan tersebut adalah cendana.
cendana berbau harum karena ....
(A) batangnya ditumbuhi lumut kerak sehingga menghasilkan
senyawa berbau harum
(B) batangnya dihuni oleh serangga yang menghasilkan feromon
berbau harum
(C) memiliki simbion berupa bakteri yang menghasilkan
resin yang berbau harum
(D) batangnya mengandung minyak atsiri yang berbau harum
(E) mempunyai jamur yang menghasilkan senyawa berbau
harum
Penjelasan :
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kela :
Rosidae
Ordo : Santales
Famili : Santalaceae
Genus : Santalum
Cendana berbau harum karena batangnya mengandung minyak
atsiri yang berbau harum. Sebagau catatan, minyak atsiri dapat dihasilkan di
daun dan batang. Pada pohon cendana, minyak atsiri yang berbau harum banyak
dihasilkan pada batang dari pada daun.
Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric
oil) dan minyak essential adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud
cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma
yang khas.
Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential
oils merupakan komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari
daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 150 jenis
minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 40
jenis di antaranya dapat diproduksi di Indonesia.
Salah satu minyak atsiri yang mengandung senyawa alkohol
tinggi yaitu minyak atsiri cendana. Minyak cendana mengandung 3 komponen utama,
yaitu santalol, santalil asetat dan santalene. Kandungan santalol dalam minyak
cendana dapat mencapai hingga 90% atau lebih. Minyak cendana banyak digunakan
sebagai zat pengikat (fixative) karena mempunyai titik didih yang tinggi dengan
baunya yang khas dan tahan lama.