judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Thursday, September 6, 2018

Proyek Antimateri dan Lorong Waktu


Manusia tidak akan pernah kehilangan dahaga haus akan rasa ingin tahu dan ilmu pengetahuan. Saking ingin membuktikan dan mengetahui hal lain terkait dengan proses penciptaan alam semesta, dibuatlah mega proyek The Large Hedron Collider yang super besar dan rumit. Risiko terburuk proyek ini menjadikan ketakutan penduduk dunia yaitu kiamat. Proyek ini  sering disebut pula proyek membuat mesin waktu. Proyek yang super gila.

Apa itu Large Hadron Collider?
The Large Hadron Collider (LHC) adalah cincin “Akselerator Partikel” dan “Atom-Smasher” dengan ukuran sangat besar. LHC memiliki keliling 27 km pada kedalaman 175 meter di bawah tanah. Cincin itu terdiri dari 9300 kumparan magnet superkonduktif yg dirangkai seperti sosis dan didinginkan dengan sekitar 96 ton helium cair.
LHC adalah proyek pembangunan sebuah mesin super raksasa, super rumit, dan tentu super mahal. Proyek ini membutuhkan waktu 40 tahun dan mulai dibangun pada tahun 1971. LHC selesai terpasang pada akhir 2008 dan Warming Up generatornya akan dilakukan pada pertengahan 2009. Reaktor LHC akan beroperasi penuh paling lambat tahun 2012 sesuai dengan rencana semula. (lihat web site CERN www.public.web.cern.ch/public)
Mesin ini juga disebut sebagai kulkas super raksasa dan oven super raksasa, karena dalam pengoperasiannya nanti akan didinginkan sampai – 271 derajat Celcius menggunakan helium cair dan setelah tabrakan partikel nantinya akan menghasilkan panas sampai 100.000 derajat celcius.
Lokasi proyek LHC berada di perbatasan Perancis dan Swiss. LHC dibuat oleh para ilmuwan jenius di CERN yang dirancang untuk memecahkan partikel yang diharapkan dapat menjawab beberapa pertanyaan dalam fisika kuantum.
CERN adalah organisasi penelitian nuklir Eropa yang bermarkas di Jenewa yang didirikan pada tahun 1954. Saat ini organisasi ini mempekerjakan hampir 8.000 ilmuwan jenius (separo dari jumlah ilmuan pratikel seluruh dunia) yang mewakili 580 universitas yang berasal dari 80 negara. CERN juga adalah institusi yang menemukan internet pertama kali pada tahun 1989. Institusi ini membuat teknologi www (world wide web) yang ditemukan oleh salah satu anggota CERN yaitu Tim Berners-Lee. CERN memiliki laboratorium penelitian partikel yang terbesar di dunia.
Mega proyek ini dibangun dengan anggaran Rp. 53,3 Trilliun atau lebih dari separo dari biaya yang dibutuhkan untuk membuat proyek Jembatan Selat Sunda. Referensi lain menyebutkan biaya yang dibutuhkan totalnya adalah $ 9 Milliar. Beberapa negara yang terlibat memiliki kontribusi dalam hal pendanaan pembuatan proyek dan termasuk biaya operasionalnya.
Cara Kerja LHC (bisa menjadi mesin waktu?)

LHC terdiri dari dua pipa cahaya yg berdekatan dimana masing-masing pipa berisi sekelompok proton yg “berlari” mengilingi cincin utama secara berlawanan arah. Setiap kelompok proton tersebut didorong” oleh mesin LHC sehingga bisa mengandung energi sebesar 7 Trilyun Volt (7 TeV) atau setara kereta super cepat yang bergerak dengan kecepatan penuh. Kecepatan proton tadi hampir menyamai kecepatan cahaya. Idenya adalah untuk mengfokuskan energi besar ini ke dalam ruang sekecil mungkin.
Pada 4 titik tertentu 2 pipa tersebut akan bersilangan satu sama lain sehingga 2 kelompok proton tadi akan saling bertabrakan dg total energi sebesar 14 TeV dan menghasilkan 600 juta partikel per detik. Pada titik-titik tabrakan tersebut dipasang detektor-detektor raksasa yg akan mencatat semua serpihan partikel super kecil yg dihasilkan pada setiap tabrakan. Ukuran konstruksi salah satu dari detektor tersebut dapat digunakan untuk membangun satu Menara Eiffel.
Dua proton yang ditembakkan meniru kondisi “Big Bang” dari “plasma kosmik”. Plasma kosmik adalah keadaan hampir cair yg masih merupakan misteri, yang terbentuk sebelum partikel-partikel itu dingin agar terbentuk atom bersama-sama. LHC akan memaksa partikel-partikel ini lepas dari ikatannya, menjadi substansi dari zat yang terurai – untuk menciptakan “plasma kosmik” yang asli, dan merekonstruksi kondisi Big Bang.
Menurut penelitian yg dipublikasikan oleh Irina Arefieva dan Igor Volovich,”Dalam relativitas umum, waktu digambarkan dalam kurva ruang-waktu berawal dari masa lalu ke masa depan. Tetapi adakalanya kurva tersebut akan berpotongan, seperti kurva tertutup, yang diinterpretasikan sebagai sebuah mesin waktu – sekaligus memunculkan kemungkinan perjalanan waktu (time travel).
Majalah Discover mengutip ini: “Proses collision (tubrukan proton) di LHC dapat menyemburkan massa baru yang aneh, dimensi ruang tersembunyi yang membentang, bahkan menciptakan dimulainya lagi kelahiran kecil jagat raya. Dan sekarang, seperti yang kita lihat – mungkin sekaligus mesin lorong waktu.”
 Tujuan Proyek LHC
Tujuan utama mega proyek LHC adalah untuk menjawab berbagai misteri terbesar dalam alam semesta, yaitu bagaimana alam semesta terbentuk lalu bagaimana dan mengapa alam semesta bisa berkembang seperti sekarang ini.
Dengan proyek ini bisa diketahui apa yg terjadi sepersejuta detik setelah big bang terjadi. Para ahli berharap akan bisa melihat partikel paling eksotis yaitu “Partikel Higg Boson” atau populer disebut “Partikel Tuhan”. Dengan beroperasinya hasil mega proyek ini, Para ilmuwan akan dapat meneliti langsung Hal-hal seperti Genesis Particle, Black Hole, Dark Matter, Higgs Bosson, Force Separator, Graviton Pulse, dan lain-lain.
Sumber : manajemenproyekindonesia.com

Friday, August 31, 2018

EMPAT UNSUR KIMIA TERBARU



Menanggapi klaim penemuan empat unsur baru, yaitu unsur dengan nomor atom 113, 115, 117, dan 118, penemu keempat unsur dari tiga negara, yaitu Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat telah diundang untuk mengajukan nama unsur-unsur baru tersebut. Unsur tersebut sebelumnya diberi nama ununtrium (Uut), ununpentium (Uup), ununseptium (Uus), dan ununoktium (Uuo). Melewati proses serta pengkajian yang panjang, pertimbangan oleh publik (public review) selama kurang lebih 5 bulan, dan ditutup pada 8 November 2016, akhirnya Divisi Kimia Anorganik IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) telah menyepakati nama-nama baru bagi keempat unsur tersebut, yaitu:
> nihonium (Nh), untuk unsur ke-113
moscovium (Mc), untuk unsur ke-115
tennessine (Ts), untuk unsur ke-117
oganesson (Og), untuk unsur ke-118.
Sesuai dengan tradisi dan aturan dari IUPAC, unsur yang baru saja ditemukan dapat diberi nama yang berasal dari:
1.     karakter atau konsep mitologi (termasuk objek astronomi),
2.     nama mineral atau senyawa yang mirip,
3.     nama tempat atau daerah,
4.     sifat dari unsur, atau
5.     nama peneliti/saintis.
Nama dari semua unsur baru juga harus memiliki akhiran yang mengikuti golongannya. Unsur baru yang berada pada golongan 1-16 memiliki akhiran ‘-ium‘ seperti unsur ke-113, nihoniumdan ke-115, moscoviumakhiran ‘-ine‘ untuk unsur golongan 17 (halogen), yaitu unsur ke-117, tennessine, dan akhiran ‘-on‘ untuk unsur golongan 18 (gas mulia), yaitu unsur ke-118, oganesson. Selain itu, penamaan dari unsur tersebut dalam bahasa Inggris harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di dunia yang umum digunakan.
Untuk unsur dengan nomor atom 113, penemu di RIKEN Nishina Center for Accelerator-Based Science (Jepang) mengusulkan nama nihonium dengan lambang Nh. Nihon adalah salah satu dari dua cara untuk mengatakan kata ‘Jepang’ dalam bahasa Jepang yang memiliki arti ‘tanah tempat matahari terbit’. Nama ini diajukan untuk menyatakan secara langsung bahwa unsur baru tersebut ditemukan di Jepang. Unsur ke-113 ini adalah unsur pertama yang ditemukan oleh negara di benua Asia. Ketika mempresentasikan ajuan ini, tim penemu berharap kebanggaan dan kepercayaan masyarakat akan sains akan menggantikan kepercayaan yang hilang pada para korban bencana reaktor nuklir Fukushima pada tahun 2011 silam.
Untuk unsur dengan nomor atom 115, nama yang diajukan adalah moscovium dengan lambang Mc, dan untuk unsur ke-117, diajukan nama tennessine dengan lambang Ts. Penamaan ini sejalan dengan tradisi menghormati tempat penemuan unsur dan diajukan bersama-sama oleh penemu di Joint Institute for Nuclear Research, Dubna (Rusia), Oak Ridge National Laboratory (Amerika Serikat), Vanderbilt University (Amerika Serikat), dan Lawrence Livermore National Laboratory (Amerika Serikat). Nama moscovium berasal nama kota Moscow dan dipilih dalam rangka menghormati daerah tersebut sebagai tempat dari Joint Institute for Nuclear Research, tempat dilakukannya eksperimen penemuan unsur ke-115 menggunakan Dubna Gas-Filled Recoil Separator dengan kombinasi peralatan akselerator ion berat dari Flerov Laboratory of Nuclear Reactions. Adapun nama tennessine berasal dari daerah Tennessee, Amerika Serikat yang berkontribusi dalam penemuan unsur ke-117 ini, yang didalamnya terdapat Oak Ridge National Laboratory, Vanderbilt University, dan University of Tennessee at Knoxville, serta pada penemuan unsur-unsur superberat lainnya, termasuk produksi dan pemisahan kimia dari material target aktinida untuk sintesis unsur superberat di  ORNL’s High Flux Isotope Reactor (HFIR) dan Radiochemical Engineering Development Center (REDC).
Untuk unsur ke-118, tim hasil kolaborasi peneliti dari Joint Institute for Nuclear Research, Dubna (Rusia) dan Lawrence Livermore National Laboratory (Amerika Serikat) mengajukan nama oganesson dan lambang Og. Nama ini diajukan untuk menghormati seorang saintis, Profesor Yuri Oganessian (lahir 1933) sebagai pionir dalam penelitian unsur transaktinida. Banyak pencapaian yang telah dilakukannya, termasuk penemuan unsur superberat dan membuktikan island of stability pada pita kestabilan inti secara eksperimen.
Setelah unsur-unsur periode ke-7 lengkap ditemukan, kini laboratorium di dunia sudah mulai bekerja untuk menemukan unsur-unsur pada periode ke-8 dalam tabel periodik. Selain itu, para peneliti juga bekerja bersama untuk mengidentifikasi lebih lanjut unsur nomor atom 112, copernicium (Cn) dan unsur superberat lainnya yang sebelumnya telah ditemukan.

Sumber: amisca.chem.itb.ac.id