judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Wednesday, January 30, 2019

Pengetahuan Seputar Rokok

Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)

Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))

reaksi pembakaran rokok
Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya kompleks.


CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC)) 

Reaksi pirolisa


Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.

Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin

Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.

Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.

Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.

Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.

Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. 
(diolah dari pelbagai sumber).

Perusakan Lapisan Ozon

Ozon adalah gas yang terdiri dari molekul-molekul ozon. Satu molekul ozon mempunyai tiga atom oksigen. Oleh karena itu, ozon mempunyai rumus kimia O3. Molekul-molekul ozon mudah bereaksi dengan zat-zat lain dengan melepaskan satu dari tiga atom oksigen tersebut. Udara mengandung beberapa macam gas seperti nitrogen (N2), oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), ozon (O3) dll. Ozon memiliki konsentrasi jauh lebih rendah dibandingkan N2 dan O2

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer bumi terdiri dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari bawah ke atas adalah troposfer, stratosfer dan lainnya. Di atmosfer keberadaan ozon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ozon yang terdapat di lapisan troposfer (0-10 km dari bumi) dan ozon yang terdapat di lapisan stratosfer (10-60 km dari bumi). Di lapisan troposfer ozon berbahaya bagi manusia bila terdapat dalam konsentrasi yang tinggi, sebab dapat mengakibatkan gangguan pernafasan. Ambang batas gas ozon di tempat kerja atau ruangan adalah 120 Mikrogram per meter kubik udara. Semakin tinggi konsentrasi ozon di sebuah ruangan semakin pendek waktu tinggal di dalam ruangan tersebut. 

Ozon yang terdapat di troposfer juga berbahaya bagi tumbuh-tumbuhan, karena dapat mengganggu proses fotosintesis. Selain itu ozon dapat membunuh mikroorganisme. Oleh karena itu ozon digunakan untuk mensterilkan air minum, misalnya dalam produksi air minum kemasan dengan bermacam nama dagang.

Ozon mempunyai peranan yang penting dalam proses terjadinya Pemanasan Global, dan ozon itu sendiri merupakan salah satu Gas Rumah Kaca.

Ozon di stratosfer (lapisan ozon) melindungi semua makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Karena itu, ozon di stratosfer (lapisan ozon) bermanfaat bagi manusia, kebalikan dari ozon di troposfer. Sinar matahari terdiri dari cahaya yang kasat mata dan tidak kasat mata. Cahaya yang tidak kasat mata terdiri dari sinar infrared (infra merah) dan sinar ultraviolet (ultra ungu). Sinar ultraviolet terdiri dari tiga bagian:
·    sinar ultraviolet A (UV-A)
·    sinar ultraviolet B (UV-B)
·   sinar ultraviolet C (UV-C

Diantara tiga bagian ultraviolet tersebut, UV-C dan UV-B berbahaya bagi makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan) karena mempunyai energi tinggi yang dapat menghancurkan sel-sel dalam tubuh. Di lapisan ozon terjadi proses pembentukan dan perusakan molekul-molekul ozon. Dua proses tersebut terjadi secara alami, terus-menerus dan seimbang. Dengan demikian konsentrasi ozon tetap konstan. Pembentukan dan perusakan molekul-molekul ozon tersebut menyerap sinar UV-C dan UV-B sehingga tidak sampai ke bumi. Dengan cara begitu, lapisan ozon melindungi makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet.

Beberapa zat kimia dapat bereaksi dengan ozon di stratosfer, sehingga proses perusakan ozon berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya kembali. Zat-zat itu dalam bahasa Inggris disebut Ozone Depleting Substances (ODS). Zat perusak lapisan ozon (ODS) terutama adalah: 

CFC: Chlorofluorocarbon adalah sekumpulan zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unsur yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C). CFC merupakan bahan hasil proses industri dan mempunyai sifat-sifat : tidak beracun, tidak dapat dibakar, dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Selain itu CFC juga merupakan salah satu gas rumah kaca.

Halon: Susunan kimia halon terdiri atas unsur-unsur klor, fluor dan karbon ditambah unsur brom (Br). Halon mempunyai potensi merusak lapisan ozon lebih besar dibandingkan dengan CFC. Selain itu halon mempunyai sifat-sifat: tidak dapat dibakar, beracun, dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. 

Dinitrogen Monoksida (N2O): N2O ini terjadi dalam proses perombakan oleh mikroorganisme di tanah. 

Methylbromida, dll.

Untuk menghindari perusakan ozon yang lebih massif maka dibutuhkan kesadaran kita bersama untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mempercepat perusakan tersebut. sehingga keberlangsungan mahluk hidup di bumi tercinta ini dapat terjaga.