judul

INQUIRY OPERATION >> YOUR SECOND HOME TO GET YOUR SUCCESS<<

Friday, February 1, 2019

Senyawa Halogen: Kawan atau Lawan?


Senyawa halogen mempunyai peranan penting di dalama kehidupan kita sehari hari. Akan tetapi senyawa ini juga telah terbukti menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, antara lain adalah gas halogen sebagai penyumbang terbesar rusaknya lapisan ozon serta kontaminasi rantai makanan.
Senyawa halogen seperti freon atau CFC (Klor - Flour - Karbon) sejak zaman dahulu digunakan pada hair - spray dan sebagai pendingin pada AC dan Lemari pendingin (Kulkas). CFC ternyata bereaksi dengan lapisan ozon sehingga merusak lapisan tersebut. Sedangkan sahabat tahu bahwa lapisan ozon berfungsi untuk melindungi kita dari radiasi ultraviolet yang sangat berbahaya.

Jika CFC bereaksi dengan ozon maka satu atom oksigen pada ozon akan dibebaskan.Sahabat dapat melihat reaksi kimianya sebagai berikut:
                                  
                                         CFC + O3 à O2 + Produk Oksidasi

Sekarang ini, penggunaan CFC telah dilarang dan para ilmuwan tentunya berusaha menghadirkan senyawa kimia baru yang dapat menggantikan fungsi CFC dengan sifat yang lebih ramah terhadap lingkungan. 

Selain itu disisi lain terdapat manfaat yang sangat besar dari senyawa halogen. Senyawa halogen juga digunakan sebagai pembasmi bibit penyakit dan pemanfaatan senyawa ini sebagai bahan campuran pada pestisida. Bermacam - macam molekul organik yang mengandung senyawa halogen telah dikembangkan. Tujuannya adalah untuk membasmi serangga dan binatang invertebrata yang menyerang dan merusak tanaman pangan. Juga digunakan untuk membasmi bibit penyakit tropis seperti malaria yang disebabkan oleh nyamuk anopeles. Salah satu pestisida yang pertama kali dibuat adalah DDT (diklorodifeniltrikloroetana). DDT banyak menyelamatkan nyawa jutaan manusia dari penyakit malaria, tifus, dan demam kuning. Namun terdapat resiko penggunaan senyawa ini, sahabat perlu mengetahui bahwa senyawa ini sangat sukar terurai secara alami. Akibatnya senyawa halogen akan menyebar dari satu mahluk hidup ke mahluk hidup lain melalui jaring jaring makanan. Penyebaran ini tentu akan mempengaruhi keseimbangan rantai makanan. 

Oleh karena itu, sebaiknya jika sahabat harus selalu arif dan bijaksanan dalam menggunakan senyawa yang mengandung unsur halogen agar keberlangsungan hidup di bumi tercinta ini akan tetap terjaga. (end)






Sel Volta


Sel volta (galvani) adalah sel elektrokimia dimana energi kimia dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam menghasilkan arus listrik adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode ke reaksi reduksi di katoda melalui rangkaian luar. Reaksi redoks yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta.

1.      Prinsip Sel Volta
·        Didalam sel volta reaksi kimianya mengandung arus listrik dan terjadi reaksi spontan
·        Terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik
·        Anoda, yaitu elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi
·        Katoda, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi
·        Elektrolit yaitu zat yang dapat menghantarkan arus listrik
·        Elektron mengalir dari anoda ke katoda
·         Rangkaian luar yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anode dengan katode
·        Jembatan garam yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam. Jembatan garam  memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel anode ke setengah sel katode,  dan sebaliknya sehingga terjadi keseimbangan ion.
·       Voltmeter yaitu alat untuk menentukan besarnya potensial sel.

2.      Notasi Sel
Rangkaian sel volta dapat ditulis dalam bentuk notasi atau diagram sel. Dalam menuliskan diagram sel, anoda dituliskan disebelah kiri dan katoda disebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam. Jembatan garam dilambangkan dengan dua garis sejajar. Secara umum, notasi sel dituliskan sebagai berikut:

                                 Anoda │Larutan ││ Larutan │ Katoda

3.      Potensial Elektroda Standar
Potensial elektrode berkaitan dengan reaksi redoks sehingga ada dua jenis potensial elektrode, yaitu potensial elektrode reduksi dan potensial elektrode oksidasi. Potensial oksidasi merupakan nilai yang sama dengan potensial reduksi dengan tanda berlawanan.
Eooksidasi = - Eo reduksi
Contoh:
Reaksi reduksi :       Zn2+     +          2e        à        Zn        Eo = -0,76 Volt
Reaksi oksidasi:       Zn        à        Zn2+     +          2e        Eo = +0,76 Volt

4.      Potensial Sel
Perbedaan potensial dari kedua elektrode (Katode dan Anode) disebut beda potensial atau potensial sel standar yang diberi simbol Esel.
Esel =  Eo katode - EoAnode
Potensial sel dapat digunakan untuk memperkirakan spontan tidaknya suatu reaksi redoks. Reaksi        redoks berlangsung spontan bila KE sel > 0 (positif) dan tidak spontan bila E sel < 0 (Negatif)